Motoprix 2018 Tasikmalaya : Butuh Kenyamanan Motor, Bima Aditya : Awas Torsi Melimpah !

BeritaBalap.com-Dalam hitungan 2-3 hari saja, siap dipentaskan seri ke-5 Motoprix 2018 region Jawa di Sirkuit Bukit Peusar Tasikmalaya, Jawa Barat (4-5 Agustus). Ini trek permanen sepanjang 1,2 km yang permukaannya naik-turun ala lintasan Laguna Seca, USA. Bahkan trek lurus utamanya (main-straight) juga naik-turun.  Tikungannya juga relatif banyak hingga 16 buah.

“Trek Bukit Peusar itu butuh kenyamanan di atas motor. Karena memang naik-turun dan lintasannya pendek-pendek. Satu saja trek lurusnya. Torsi besar juga percuma kalau memang bukan karakter yang diinginkan rider. Lagian sulit dikendalikan, “tukas Bima Aditya, mekanik tim Yamaha Oryza yang mengawal rider Syamsul Arifin. Mereka siap konsisten podium di Motoprix 2018 Tasikmalaya.

Bima Aditya dan ridernya, Syamsul Arifin siap pertahankan podium di seri Motoprix 2018 Tasikmalaya

Di Motoprix 2018 Malang, Syamsul Arifin meraih podium runner-up di race MP2 (125 cc). Sayang di MP1nya (150 cc) terjatuh di tikungan akhir saat berada di barisan depan. “Saat balap Yamaha Cup Race Tasikmalaya bulan lalu, saya cenderung memainkan bobot magnet yang dibubut hingga 400 gram, juga buka tutup klep disetting ulang dengan berdurasi 265 dan 268 derajat untuk in dan exnya, “tambah Bima Aditya yang juga kakak kandung dari pebalap nasional, Gupita Kresna

koizumi

“Limiter RPM saya buat 14.700, kalau RPM jalannya bisa sampai 14.500. Pencapaian peak-performance memang digeser sekitar 13.000 untuk membuat motor lebih nyaman. Gaya balap Syamsul Arifin lebih halus, “tambah Bima Aditya yang merancang khusus knalpot Prolinernya sesuai permintaan mesin berdasarkan ujicoba di dyno pribadinya.

Oh ya, MX King Yamaha Oryza yang merebut podium juara saat Motoprix 2018 Yogyakarta ini cukup dengan semburan tenaga 30,5 HP (Horse Power). Lagi-lagi, konsep nyaman yang dikedepankan Bima Aditya. Lain hal yang akan dilakukan tuner Gendut GDT Racing (Yamaha Bahtera Racing) di Motoprix 2018 Tasikmalaya yang akan mengujicoba dahulu perfoma knalpot Megaboom by Cream-pie dengan tambahan tabung kecil di dekat pipa P1.

Diklaim menaikkan torsi yang memang sangat cocok untuk membantu Willy Hammer yang punya bobot tubuh lebih berat dari para rivalnya. Hammer memang podium juara MP1 saat Motoprix 2018 Malang (29 Juli). “Karena banyak yang permukaannya menanjak. Juga tidak masalah bagi Hammer yang suka torsi sedikit lebih gede dari lawannya, ‘tukas Gendut GDT Racing yang menyebut angka 20,5 nM untuk torsi MX Kingnya Hammer. Jangan lupa ya ikutin terus perkembangan terbaru Motoprix 2018 Tasikmalaya. BB1   

 

Facebook Comments

You May Also Like