BeritaBalap.com-Tim pabrikan Mercedes merasa bahwa batasan pengeluaran untuk tim besar balap Formula One (F1) sebesar 150 juta dolar atau sekitar Rp, 2 Trilyun tidak akan dapat dicapai. Mereka akui akan sulit untuk kompromi dengan angka batasan tersebut. Sangat sulit untuk mengurangi anggaran.
Demikian konteks yang dipresentasikan Bos F1 (Liberty Media) kepada tim-tim dalam rangkaian seri Bahrain akhir pekan ini (5-7 April). Kondisi ini yang kemudian mendapat protes keras dari pihak Mercedes.
“Angka itu harus dilihat dalam perspektif, sebab pemasaran dikecualikan, pembalap juga dikecualikan, banyak kegiatan lain yang dikecualikan. Namun ada banyak yang kami lakukan sebagai produsen dimana kami bekerja untuk unit mesin yang bermanfaat bagi konsumen. Jadi jumlah itu terlalu rendah untuk tim besar, tetapi jika anda melihat detailnya, kami harus bekerja dengan pihak Liberty dan menemukan kompromi, “ujar Toto Wolff, Bos tim Mercedes yang pastinya disupport duo driver, Lewis Hamiton dan Valtteri Bottas.
Menyangkut masalah pembatasan anggaran tim-tim besar F1 memang sudah menjadi problem beberapa waktu belakangan. Senada dengan Mercedes, pasukan Ferrari juga pernah memprotes hal ini karena memang tim gede punya budget dana gede.
Adapun tujuan Liberty Media sebagai pemilik anyar F1 agar kompetisi F1 lebih seru antar tim. Tidak terlalu jomplang atau jarak yang terlalu jauh. Yang menang, tidak itu itu saja. “Angka itu tidak akan bisa dicapai, namun mungkin sesuatu yang masuk akal. Kita semua hidup dalam realitas keuangan yang sama, “ucap Toto Wolff.
“Anda mungkin berada pada angka yang jauh lebih tinggi dari 150 juta dollar, mungkin 250 juta dollar. Prioritas saya adalah melindungi struktur dan orang-orang kami. Kami harus pula mempertimbangkan bahwa kami telah berada disini sejak lama, sama dengan Ferrari dan Red Bull. Kami ingin melestarikan tradisi Formula 1 sebagai olahraga bertehnologi tinggi, pebalap terbaik pada mesin terbaik, “tambah Toto Wolff. BB1
