BeritaBalap.com-Giliran bos tim Aprilia Massimo Rivola yang memberikan masukan kepada FIM ataupun Dorna Sports sebagai penyelenggara, sehubungan mengantisipasi langkah pembatasan regulasi menyangkut aerodinamika motor dalam balap MotoGP. Wajib dibatasi.
BACA (JUGA) : Jorge Lorenzo Pilih Siapa Yang Lebih Kuat Antara Pecco Dan Bastianini ?
Mengingat akan butuh biasa besar dalam riset dan pengembangan jika tidak dibatasi. Termasuk efek yang dapat merusak tontonan MotoGP menjadi lebih seru karena kesulitan mengovertake atau melibas lawan. Pembalap diuntungkan oleh tehnologi aerodinamika yang terbukti bisa mensupport pencapaian top speed 362,4 Km/Jam.
Bicara perfoma aerodinamika pastinya berhubungan dengan pengujian pada wind-tunnel atau terowongan angin yang identik dengan balap Formula One (F1). Disini biaya besarnya jika dilakukan intensif.
BACA (JUGA) : Marquez Makin Takut ? Alberto Puig Ungkap Jujur Kondisi Sebenarnya Honda Setelah Tes Valencia
“Jika Kejuaraan Dunia MotoGP berfokus pada pengembangan aerodinamika, kami berisiko menghabiskan banyak uang untuk keuntungan yang sangat kecil.”
“Jika mereka membebaskan pengembangan aerodinamika, ada ruang lingkup yang sangat besar. Saya benar-benar mendukung pembatasan itu, juga untuk membuat balapan sedikit lebih keren, jarak pengereman yang lebih jauh, manuver yang lebih saat menyalip. Karena kami telah melihat bahwa aerodinamika juga berdampak pada pembalap yang mengikuti yang lain, “terang Massimo Rivola selaku CEO Aprilia Racing.
BACA (JUGA) : Bos Aprilia Ungkap Keuntungan Punya 4 Pembalap Tahun Depan
“Kami berada di level yang sangat tinggi disini. Menurut saya, MotoGP juga butuh sisi yang teknologinya berkembang sangat jauh. Tapi ini tidak boleh dengan mengorbankan tontonan. Saya pikir kami menampilkan pertunjukan yang sangat oke hari ini. Jadi saya tidak akan mengkritik terlalu banyak semua hal yang telah diperkenalkan. Mereka adalah contoh ketika kami mencari lebih banyak performa dan mengambil risiko yang merupakan bagian dari motorsport yang lebih ekstrim, ”tambah Massimo Rivola yang memang pernah lama menangani tim Ferrari di kompetisi Formula One (F1). BB1