Rahasia Jupiter Z Tim Putra Pandaya FT HCRS, Sasis Lokal, Runner-up LSI Dragbike Semarang !

BeritaBalap.com-Kenalan dulu ya. Namanya Eka Putra dari tim Putra Pandaya FT HCRS yang meraih podium ke-2 kelas bebek 130 cc 4 tak TU dalam gelaran LSI Dragbike Championsip 2019 di Sirkuit Tawang Mas, Semarang, Minggu kemarin (10 November).

Nah, mekaniknya ialah Lukman yang juga ayahnya Eka Putra. Ini kita mau bahas mereka. Utamanya perfoma motor yang spesial tersebut. Pada awalnya, tuner Lukman membangun Jupiter dengan menggunakan part standart tetapi pada bagian tertentu sudah dicustom.

BACA (JUGA) : LSI Dragbike Championship Trial 2019 Semarang : Tembus 680 Starter, Ini Hasil Lengkap Juaranya

koizumi

Contohnya rangka dipercayakan kepada Kayane Frame yang notabene produk lokal asal Magelang, Jateng. Kalau kebanyakan mekanik menggunakan frame dengan bahan dasar ringan seperti alumunium atau sejenisnya demi mengejar bobot yang ringan.

Maka dari itu, pria yang membuka bengkel Hezz Casper yang beralamat di Desa Kalinongko Kelurahan Kebonagung Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, Jateng ini tidak mengikuti arus.  Beliau tetap percaya dengan kemampuan sasis berbahan dasar besi.

Rangka from produk lokal saja, label Kayana Frame

’’Secara teori, rangka memegang peranan penting dalam meraih catatan waktu terbaik. Tapi saya lebih percaya rangka dengan bahan dasar besi. Meski berbahan dasar besi, power yang keluar dari motor tidak terbuang dengan percuma,’’buka Lukman sambil menjelaskan bahwa besi yang digunakan adalah pipa besi biasa yang kemudian diroll.

Hal ini diakui juga oleh joki Eka Putra. ’’Yang saya rasakan saat mencapai power puncaknya, motor tidak goyang alias stabil, ’’tukas Eka Putra. Oh begitu ya. Bagaimana dengan set-up lainnya ? Trik selanjutnya berhubungan dengan bahan bakar. Sesuai dengan kelas yang diikuti yakni kelas Bebek 130 Tune-up, maka mengaplikasi Karbu PWK 28 dengan ukuran spuyer pilot jet 65 dan main jet 115. Semua demi pasokan bahan bakar melimpah dan akurat.

Karburator PWK28 yang optimal mensuplai bahan bakar dan udara, kan terbukti podium runner-up

Makin mantap, diimbangi dengan momen buka-tutup klep yang lebih tepat. Pilihan mesra jatuh pada klep titanium SE KX. Untuk diameter payung klep 29 mm untuk sisi in dan out 24 mm. Efek yang didapat beban puntir mesin lebih minim,  efisiensi volumetrik didapat. Pembakaran optimal.

Langkah selanjutnya, rumusan kompresi tinggi 15,8 : 1. Tapi ini masih aman setelah didukung bahan bakar avgas. Oh ya, jarak dari lubang pen ke tepi atas piston 12 mm. Agar muntahan torsinya tak kelewat liar kala berada di garis start, didoping pengapian dari CDI Rextor Prodrag. Semua jadi terkendali dengan set-up grafik pengpian.

“Untuk rasio, kita menggunakan handmade milik dari NPN Btech. Rasio 1 (14/34), kemudian rasio 2 (18/31), sedangkan 3 dan 4 standart. Dengan kombinasi final gear belakang 35 dan depan 13. Hasilnya, daya gedor tenaga ditransfer saat perpindahan gigi cepat ,’’jelas Lukman sambil berbisik untuk event selanjutnya tidak menutup kemungkinan kedepan best-timenya bakal lebih tajam lagi. D 14 N

Facebook Comments

You May Also Like