BeritaBalap.com-Wawan Wello yang mengusung tim Eastwood Factory menjadi juara umum 2 tak dalam seri ke-4 pentas balap bergengsi bertajuk Sumatera Cup Prix 2023 (SCP 2023) di Siak Riau, Minggu lalu (24 September). Poin penting diraih Wello ketika menjadi yang terbaik alias jawara underbone 2 tak. Pastinya berbasic pacuan Yamaha 125Z dan pastinya pula diback-up mekanik Gendut GDT Racing.
Lebih lanjut adalah menarik untuk mengetahui rahasia perfoma mesin Wawan Wello yang spesial tersebut. Sesuai tradisi, Berita Balap tidak hanya membahas si-A dan si-B yang juara. Itu biasa, bisa melihat hasil lomba. Kita berupaya lebih mendalam.
BACA (JUGA) : Happy Ending SCP 2023 Siak, Tembus 11 Ribu Penonton, Siak Selalu Istimewa
Infonya saat didyno di markas Creampie Sleman Jogjakarta menyentuh tenaga 35 HP (Horse Power) dan torsi 21,8 nM. Begitu melimpahnya. Butuh orang yang spesial untuk menjinakkan.
“Kalau setting mesin Wello memang enak, Mas. Dia sudah sangat menguasai mesin 2 tak apa saja. Jadi kita dapat mengoptimalkannya dari berbagai hal. Contoh saat di Siak yang punya beberapa tikungan putar-balik, maka saya berani merubah angka rasio satu (1) dan itu mudah saja handlingnya bagi Wello, “tukas Gendut GDT Racing yang bermarkas di Berbah Sleman Yogyakarta dan dijamin selalu menggunakan produk Knalpot Creampie Jogjakarta.
Menurut mekanik yang sedang on fire di dunia balap 2 tak, baik bebek ataupun sport ini, bahwa rasio 1 diubah dari 15-30 menjadi 15-28. Jadi secara koefisien (angka pembagian) diperoleh lebih kecil. Dari 0,50 menjadi 0,53. Mengacu logika sederhananya, maka karakter tenaganya diperberat. Ini berujung pada final gear 13-44.
Kalau untuk rasio 2 tetap pada rumusan 21-31, kemudian percepatan ke-3 dengan ramuan hitungan gigi 20-25 dan persneling 4 dengan 22-24. Terakhir untuk rasio 5 dan 6 masing-masing dengan rumusan 23-23 dan 27-25.
Apa lagi yang dubah pada mesin 125Z pasukan Eastwood Factory yang berasal dari Sumatera Barat ini ? Ternyata angka spuyer pada karburator Keihin PWK 28 ikut diperbaharui.
Lagi-lagi, konteks ini menyesuaikan handycap tikungan tusuk-konde atau identik disebut putar balik. Sebelumnya dengan pilot jet 60 dan main jet 145, diubah menjadi 68 dan 142. Jadi bawah dibuat lebih sedikit kering. Ini buat mendongkrak momen saat keluar tikungan.
“Jadi memang menyesuaikan kondisi trek, Mas. Juga temperatur disana. Kita komunikasi saat sesi sesi latihan ataupun kualifikasi. Juga dilakukan beberapa ujicoba untuk mencari yang paling efektif dan aman, “tambah Gendut GDT Racing yang mematok port-exhaust pada durasi 200 derajat, juga menggunakan CDI Vortex dan magnet YZ125.
Sekilas informasi saja, dalam keadaan standar pabrik, Yamaha 125 Z yang notabene diimpor dari Malaysia memiliki kapasitas bersih 124,3 cc dengan spesifikasi bore dan stroke motor adalah berdiameter 53,8 mm dan panjang 54,7 mm. BB1 (Ket FOTO : SCP 2023 Siak/Dragon)
