Ribut Yamaha Vs Ducati Soal Pengurangan Jumlah Motor, Yamaha Tidak Setuju !

BeritaBalap.com-Pihak Ducati, dalam hal ini Gigi Dall”Igna selaku General Manager Ducati Corse sudah mengajukan proposal usulan ke Dorna Sports agar jumlah motor prototype yang disediakan tim MotoGP, tidak dua (2). Melainkan cukup 1 saja dengan tujuan sebagai upaya penghematan biaya seiring dengan wabah Virus Covid-19 yang memang menghantam serius Benua Eropa.

Faktanya pabrikan Ducati ataupun KTM stop produksi. Ini yang dikhawatirkan mengurangi budget dana balapan. Konteks ini yang kemudian diprotes oleh Bos Tim Yamaha, Massimo Meregalli yang tidak setuju. Alasannya, ketika ada accident, maka butuh spare motor atau cadangan.

BACA (JUGA) : IRTA Kirim Email Ke Semua Tim MotoGP, Isinya ? MotoGP Mau Digelar ?

koizumi

“Saya menentang, karena motor sudah siap. Tentu saja kamu dapat menghemat suku cadang, tetapi dalam hal investasi, saya melihatnya lebih sebagai masalah daripada manfaat. Saya tidak suka gagasan memiliki hanya 1 motor. Kehilangan 1 sesi karena kecelakaan bisa sangat mengganggu baik pada tingkat teknis maupun pada tingkat pertunjukan, “terang Massimo Meregalli, Direktur Tim Monster Energy Yamaha.

Ditambahkan pula oleh Meregalli, bahwa dengan tidak digelarnya balapan keseluruhan (19 seri), itu sudah penghematan yang lumayan. Artinya, pengurangan kru juga sebetulnya harus dipikirkan lebih lanjut karena ini berhubungan erat dengan persiapan motor untuk mencapai perfoma yang maksimal.

BACA (JUGA) : Profesor Oxford Janjikan Vaksin Covid-19 Bulan Oktober, Gimana MotoGP ?

“Kamu juga dapat berpikir untuk pergi ke trek dengan sesedikit mungkin staf. Namun, tahun ini kami tidak akan memiliki 19 balapan dan karenanya itu akan ada penghematan, “tambah Meregalli yang berkantor di Italia.

“Untuk kedepan memang perlu untuk menemukan perjanjian yang memuaskan semua tim. Sementara itu, pengembangan mesin dan aerodinamika telah diblokir hingga tahun 2021, sebuah langkah yang membantu menjaga biaya tetap rendah. Setiap proposal untuk perubahan peraturan harus melalui Komisi Grand Prix untuk dilakukan persetujuan, “tukas Meregalli. BB1

Facebook Comments

You May Also Like