BeritaBalap.com-Valentino Rossi menyebutkan keluhannya kembali atas kinerja perangkat elektronik pada Yamaha M1 yang belum maksimal hingga The Doctor harus puas di urutan ke-12 saja dalam hasil kombinasi pengujian selama 3 hari di Sirkuit Buriram Thailand (16-18 Februari). Dalam hal ini, juara dunia 9 kali tersebut menegaskan bahwa Ducati dan Honda diuntungkan sejak penggunaan ECU seragam Magneti Marelli.
“Honda dan Ducati mengerti soal ECU yang mana belum dipahami oleh teknisi kami. Meski begitu, saya harap kita bisa memperbaiki diri secepatnya karena saat ini kita sedang menderita. Saat ini, semua Ducati unggul dari kita dalam hal akselerasi karena memang memiliki keunggulan dari kita dalam hal elektronik, “terang Rossi yang pastinya mengusung tim Movistar Yamaha.
“Sejak beralih ke Magneti Marelli’s United Electronics pada tahun 2016, kami memiliki masalah yang sulit dipahami. Kabar baiknya, ECU dapat ditangani lebih cepat daripada mesin, sasis dan lengan-ayun. Anda hanya perlu mengganti algoritma hingga bisa melaju dengan cepat. Saya khawatir jika kita belum mengetahui caranya, maka saya tidak yakin kita sukses dalam balapan pertama, “tambah Rossi yang tertinggal 0,7 detik dari Dani Pedrosan yang tercepat dalam tes Buriram, Thailand.
Patut dipahami, sebetulnya hal yang sama pernah dialami Honda RC213V pada awal tahun 2016. Maksudnya sehubungan adaptasi kinerja ECU Magneti Marelli. Banyak yang mengklaim karena talenta Marc Marquez yang luar biasa hingga meraih juara dunia. Lebih lanjut, ternyata ada faktor rahasia yang mungkin tidak diketahui banyak orang. Apa itu ?
Yaitu sosok atau sepek terjang Filippo Tosi. Demikian yang menjadi aktor yang memecahkan masalah ini. Filippo Tosi disebut sebagai orang yang mementahkan filosofi HRC Jepang yang pada awalnya ingin mengandalkan teknisi mereka sendiri. Filippo Tosi yang membantu HRC Jepang dalam pengembangan elektronik. Dia adalah mantan teknisi Ducati yang kemudian direkrut HRC Jepang. Berkat kemampuannya, Honda dapat memecahkan problem elektronik dalam waktu singkat. BB1