BeritaBalap.com-Luca Marini yang juga saudara tiri dari Valentino Rossi menjadi salah satu kandidat kuat juara dunia Moto2 musim depan (2019). Terlebih setelah pebalap tim SKY Racing Team VR46 meraih podium juara dalam seri Sepang Malaysia dan juga podium-podium sebelumnya.
Catatan penting, bahwa Luca Marini yang berusia 21 tahun adalah talenta luar biasa karena tidak melalui strata balap Moto3. Langsung saja ke Moto2. Ini yang menarik. Bahwa Luca Marini mengaku sempat ragu saat akan memutuskan tarung di balap Moto2. Terlebih karena faktor tubuhnya yang memiliki tinggi 1,84 meter. Sudah seperti pemain basket ya. He he he he…
“Ketika saya masuk ke Moto2 European Championship, saya membuat keputusan itu dengan orang tua saya, dengan saudara saya, dengan VR46, karena saya benar-benar besar kalau untuk Moto3. Terlalu besar dan terlalu berat untuk motor. Namun, melompat ke kelas Moto2 itu tidak mudah, “tutur Luca Marini yang musim depan akan berduet dengan Nicolo Bulega setelah Bagnaia naik ke level MotoGP (2019) bersama tim Pramac Ducati.
“Saya ingin memiliki satu tahun di Moto3, tapi itu tidak mungkin. Jadi saya memutuskan untuk pergi ke Moto2 saja dan balapan satu tahun di Kejuaraan Eropa. Itu adalah keputusan yang bagus. Ketika saya mencoba motor Moto2 untuk pertama kali, saya merasa jauh lebih baik, jauh lebih nyaman dan itu juga membuat saya merasa lebih baik. Saya sudah bekerja keras untuk meningkatkan Moto2. Di tahun pertama saya cukup cepat, tetapi ketika saya melihat diri saya di TV, saya tidak puas dengan gaya mengemudi saya. Saya mencoba untuk meningkatkan dan tahun lalu saya melakukannya, “tambah Luca Marini.
Lebih lanjut, Luca Marini juga berkomentar sehubungan pacuan terbaru Moto2 yang dibekali mesin Triumph 765 (2019). Bukan lagi Honda CBR600RR. Marini menyebut tidak banya perubahan dalam gaya balanya, bahkan sasisnya disebut hampir sama. Yang berbeda lebih kepada tenaga mesin yang pastinya jauh lebih besar.
“Saya tidak berpikir akan ada banyak perubahan. Sasis sangat mirip. Ya, mesin berubah sangat banyak, tapi kami tidak akan memiliki elektronik yang saya harapkan. Bannya sama. Mungkin kita bisa menggunakan gigi yang berbeda, racing-line yang berbeda di beberapa trek, tetapi akan sangat mirip, “tutur Luca Marini.
“Saya harus melakukan pekerjaan yang baik di sini. Saya harus melihat hasil yang bagus dan saya akan mencoba untuk memenangkan perlombaan dan kemudian beberapa balapan Moto2 jika memungkinkan. Saya disini untuk melakukan itu. Kemudian, jika saya kuat dan memiliki pilihan yang bagus untuk MotoGP, ketika saya merasa siap, itu pasti impian dan tujuan saya, “tambah Luca Marini. BB1