BeritaBalap.com-Masa depan Jorge Lorenzo (Ducati) memang sedang kurang mengenakkan. Kurang jelas. Kurang mendapat perhatian dari tim pabrikan besar. Demikian menyusul keputusan Ducati yang lebih berat kepada Danilo Petrucci (Pramac Ducati) untuk menggantikannya ataupun Suzuki yang condong kepada potensi muda 20 tahun, Joan Mir.
Hal demikian dikarenakan prestasi juara dunia MotoGP sebanyak tiga kali ini (2010, 2012 dan 2015) kurang moncer. Kurang memuaskan banyak pihak. Lebih lanjut, Lorenzo tidak mau ambil pusing dengan keadaannya. Terpenting ia fokus dalam seri ke-6 MotoGP 2018 yang akan dipentaskan di Sirkuit Mugello, akhir pekan ini (3 Juni). Dia menyebut semua tahu kualitasnya.
“Motivasi saya tidak tertekan saat ini. Semua orang di paddock tahu siapa saya dan apa yang bisa saya lakukan. Anda tahu hasil saya dari tahun-tahun sebelumnya dan jumlah gelar dunia yang saya menangkan. Namun memang saya mengalami kesulitan dengan Ducati saat ini, “terang Lorenzo yang juga pernah meraih juara dunia GP250 tahun 2006-2007.
Disebut oleh racer asal Spanyol usia 31 tahun tersebut bahwa masalah ergonomi Ducati GP18 membuat ia tidak dapat stabil hingga finish. Lebih banyak tenaga yang terkuras. Fisik lebih cepat lelah. Boleh jadi konteks tersebut yang membuat Lorenzo sempat memimpin dalam beberapa lap, namun kemudian secara perlahan mundur ke belakang.
“Faktanya adalah setelah lima atau enam putaran, saya tidak bisa melanjutkan dengan cara yang rapi dan tenang. Sulit bagi saya untuk tetap berpikir jernih. Ducati yang baru memiliki ergonomi yang berbeda dari pendahulunya. Itulah mengapa motor ini meminta tenaga yang lebih besar, saya semakin cepat lelah, “tukas Lorenzo.
“Yang harus kita lakukan adalah bekerja, meningkatkan dan mencari solusi. Ducati yang dibangun pada 2018 pasti menjadi lebih kompetitif setelah balapan pertama tahun ini, “tambah Lorenzo yang bisa jadi mengusung tim satelit Tech3 KTM jika memang diputuskan resmi bahwa pasukan pabrikan Ducati dan Suzuki tidak merekrutnya. BB1
