BeritaBalap.com-Yes..! Etika Speed House hadir perdana dengan kekuatan tim motocross-nya yang solid, dengan pelatih Aep Dadang yang notabene crosser Nasional yang memiliki segudang prestasi dalam dunia garuk tanah.
Dibawah asuhan Kang Aep ada 3 pembalap yaitu ; #64 Gabril AlFarisi, #35 Egan Xavier dan #126 Panji Topan Alam. Nah, mereka bertiga berhasil sabet piala pada ajang perdananya di Junior Motocross Championship yang dilaksanakan di Sirkuit Baja Otomotif Superblok (BOS), Minggu kemarin (10-11 April).
So, ini pembuktian kalau Etika Speed House yang bermarkas di Bekasi ini memang fokus di ajang balap tanah juga, selain road race. Nggak main-main, kali ini pembuktian dengan berhasil sabet piala oleh masing-masing kroser, mulai #64 Gabril di kelas Junior Novice 65cc, kemudian #35 Egen di kategori Novice 85 cc dan #126 Panji di kelas Novice 125cc.
”Ini langkah awal yang baik dan semoga kedepan akan lebih baik. Masih butuh proses panjang dan latihan yang lebih intensif lagi agar bisa mencapai hasil lebih maksimal,” tutur Givari Ragana, kakak dari #64 Gabril Alfarisi.
“Strategi kami dengan memberatkan perbandingan sprocket gear, karena karakter sirkuit BOS ini agak licin karena Dry Race, bahkan ada beberapa lintasan yang tanahnya seperti, kalau perbandingan gir terlalu enteng, motor akan lebih sering sliding dan ini akan merugikan crosser,” beber Aep Dadang, mentor tim Etika Speed House.
Kemudian Panji Topan 126 yang juga didukung pengusaha angkutan Marvel Putra Trans mencatat hasil yang bagus dengan berhasil meraih peringkat ke-2 total penghitungan dari dua moto. “Ini cukup mengesankan di tahun pertamanya dia naik kelas dr 85 cc ke 125 cc,” ucap Gilang Pradana, owner tim ETIKA Speedhouse
“Pada menit-menit pertama selepas start, saya sempat menduduki posisi ke-2 di belakang #75 Ryan Devano Ardiansyah, walau akhirnya saya di posisi 9 overall,” ungkap #64 Gabriel Alfarisi yang sebelumnya atlit bulutangkis dan baru 5 bulan ini belajar balap.
Adapun event Junior Motocross Championship 2021 seri 1 dari rencana 3 putaran ini melombakan 12 kelas dan diikuti oleh 170 starter, pesertanya berasal dari dalam dan luar negeri. Yang dalam negeri mulai Aceh, Kalimantan, Papua, Bali, Lombok serta Jawa sedangkan dari luar Negeri dari Afrika Selatan (3 crosser), Chili, Perancis dan Australia.
“Fokus dan saya harus atur throttle motor saya secara smooth, memang di menit -menit awal saya tercecer di belakang, tapi akhirnya finish bisa di barisan depan hingga saya menduduki peringkat ke-2 dengan total point 44,”ungkap #35 Egen yang memiliki julukan balap seperti mesin diesel, semakin lama semakin jossss.
“Motor enak dan saya bawa motornya se-enjoy mungkin dan alhamdulillah hasilnya memuaskan,” tutur #126 Panji Topan Alam dengan posisi ke-2 dengan total point 45.
Demikian pula Egen Xavier 35 yang juga putra mantan kroser legendaris Aep Dadang Supriatna yang baru naik kelas dari 65 cc ke 85 cc terbukti fight dari posisi belakang hingga finish di posisi kedua dalam dua moto. Bahkan ia merebut best lap time di kedua moto.
“Moto 1 bahkan lebih mengejutkan karena alhamdulilah bisa finish kedua meski hub/teromol roda belakang jebol, “kata Aep ayah sekaligus mentor Egen. Tentu saja, hajatan ini bisa dijadikan pembuktian dan pembibitan crosser-crosser yang bertalenta tinggi nantinya. Faktanya, hampir semua pembalap cilik yang berasal dari berbagai daerah hadir disini sehingga hasil dari kejuaraan benar-benar berkualitas.
Seri 2 rencana akan digelar 17-18 Juli 2021 dan seri 3nya pada tanggal 23-24 Oktober 2021 bertempat sama di Sirkuit Hidden Valey Track Baja Otomotif Superblok Pulogadung. tim