BeritaBalap.com-IMI Sumatera Barat (Sumbar) kisruh jelang pelaksanaan hajatan Rapat Kerja Provinsi (Rakerprov) IMI Sumbar, Rabu (22 Desember) yang akan dilaksanakan di Kriyad Bumi Minang Hotel.
Sebanyak sekira 38 klub menduduki kantor IMI Sumbar sebagai wujud ketidakpuasan atas kinerja pengurus saat ini. Apa masalahnya ? Ini berhubungan mesra dengan keabsahan legalitas dalam konteks penetapan peserta Rakerprov. Butuh transparansi yang perlu dikomunikasikan bersama. Jangan sepihak !
“Intinya, teman-teman hanya ingin mempertanyakan legalitas mereka. Karena, Sebagian mereka yang sudah registrasi keanggotaan IMI, ada yang tidak dapat undangan sebagai peserta tetap pada rakerprov besok. Ada yang dapat undangan, namun hanya sebagai peserta peninjau yang tidak punya hak, meski secara prinsip AD ART, bisa jadi peserta tetap, ”terang Nurafitri, salah satu angggota IMI Sumatra Barat yang dikutip dari media lokal Sumbar.
Dijelaskan Nurafitri, jika ada data yang tidak lengkap, misal soal KTA yang mewajibkan 15 member di tiap-tiap klub, seharusnya pengurus sebagai pemegang tampuk induk organisasi, melakukan himbauan atau mengingatkan untuk segera melengkapi data KTA.
“Namanya kita organisasi, Namanya induk, ada imbauan, mengingatkan klub melengkapi data KTA nya. Kalau alasannya hanya KTA. KTA sendiri, sistem pembuatannya online. Jadi, teman-teman, mempertanyakan hak dan legalitas mereka untuk Rakerprov besok, ”tambah Nurafitri.
Nah, sampai disini jangan salah persepsi ya. Tidak ada maksud untuk berbuat anarkis atau kekerasan. Semua masih dalam kerangka demokrasi yang sehat dan bertanggung-jawab. Transpransi data yang dbutuhkan. Dalam hal ini, pihak terkait harus membangun komunikasi yang efektif. Datangi dan jelaskan secara detail. Jika ada kesalahan, kenapa tidak diperbaiki menyangkut status sebagai peserta tetap ataupun peninjau. Nasi belum menjadi bubur.
“Data terkait siapa saja klub peserta, tolong data KTA yang membernya 15 itu darimana saja ? Siapa saja KTA nya. Dan, klub mana yang dari kami yang memang KTA tidak lengkap, tolong sajikan data itu. Kita sama-sama orang otomotif, olahraga. Niatnya sama-sama mensukseskan Rakerprov yang dilaksanakan besok,”tutur Nurafitri.
Hal senada diutarakan Fauzan utusan klub Beloz Speed Racing Limapuluh Kota menyebutkan, pihaknya menerima undangan Rakerprov sebagai peserta peninjau. Menurut Fauzan pihaknya sudah melengkapi administrasi termasuk soal KTA yang dimaksud, harusnya menjadi peserta tetap bukan peninjau.
“Saya dapat undangan untuk besok. Saya menanyakan status klub saya yang saat ini menjadi peninjau yang intinya, tidak punya hak suara dalam Rakerprov 2021. Agustus kemarin, klub saya didaftarkan online. Dari PP sudah aktif, bulan Agustus itu diminta untuk melengkapi KTA saya dalam artian ada 15 member, Oktober sudah saya lengkapi,”kata Fauzan.
Lantaran menganggap semua persyaratan sudah lengkap dan teregistrasi, menurut Fauzan pada Rakerprov kali ini statusnya menjadi peserta tetap bukan sebaliknya seperti yang tercantum dalam undangan yakni peserta peninjau.
“Keinginan kami bukan peninjau. Kenapa klub saya yang sudah lengkap, hanya sebagai peninjau. Itus aja yang kami pertanyakan,”tutup Fauzan. Sampai berita ini diturunkan pihak pengurus IMI Sumatera barat belum satu pun ada yang menemui perwakilan klub tersebut. tim