BeritaBalap.com-Menarik apa yang diungkapkan oleh bos KTM Stefan Pierer yang mengatakan bahwa mereka (terdiri dari pabrikan KTM, Honda, Yamaha dan Aprilia) sering menentang berbagai inovasi yang dihadirkan Ducati.
BACA (JUGA) : Marquez Akui Sulit Menyalip Saat Ini, Tidak Seperti Tahun Sebelumnya, Kenapa ?
Mereka kompak untuk menentang atau tidak setuju hingga pada akhirnya dibatalkan, seperti pelarangan perangkat peninggi pada musim depan. Hal ini dikarenakan berhubungan dengan biaya besar untuk riset dan pengembangan. Termasuk mereka ingin pembatasan yang lebih ketat dalam aturan main unsur aerodinamika.
“Di MotoGP ada inisiatif dari hampir semua pabrikan, kecuali Ducati, ini untuk melarang alat bantu aerodinamika dan perangkat penyesuaian ketinggian yang berbeda. Baik Yamaha, Honda, Aprilia, atau kami tidak menginginkan sistem itu, “tegas Stefan Pierer selaku Direktur Pelaksana KTM yang dilansir dari Speedweek.
BACA (JUGA) : Wow, Ada Pabrikan MotoGP Mundur Dalam 1-2 Tahun Karena Resesi Dunia Dan Biaya Besar Aerodinamika ?
Bahkan KTM juga menentang ide lain Ducati soal penggunaan mesin hybrid tahun 2027. Dianggap sangat boros karena berhubungan dengan biaya riset pada wind tunnel atau terowongan angin.
“Carmelo Ezpeleta, CEO Dorna, mengingatkan kami di seri balap Austria bahwa perubahan peraturan semacam ini hanya dapat divalidasi dengan kesepakatan bulat dari pabrikan yang terlibat. Dan tidak akan pernah ada kebulatan suara dalam masalah mesin hybrid, karena Aprilia, Yamaha, Honda dan kami sendiri menentangnya, “timpal Hubert Trunkenpolz selaku anggota Dewan KTM.
BACA (JUGA) : Honda Masih Terus Mengejar Pedro Acosta (18 Tahun) Buat Persiapan Regenerasi
“Tidak ada pengembangan khusus dari merek untuk Moto3 atau MotoGP. Kami berpijak pada strategi platform yang populer di sektor otomotif. Di MotoGP, kami membutuhkan tambahan anggaran 45 juta (euro, red) setahun jika ingin menjalankan pengembangan langsung untuk GasGas, “tambah Stefan Pierer. BB1