BeritaBalap.com-Seri ke-4 Kejurnas OnePrix 2023 tanggal 16-17 September nanti akan kembali dipentaskan di Sirkuit Sentul Kecil, Bogor. Identik disebut trek gokart. Faktanya, panjang dan lebar lintasan memang lebih sulit untuk mengovertake lawan. Itu jika dibandingkan dengan sirkuit-sirkuit lainnya.
Jadi ini mengulang seperti seri awal ya (1). Bahkan memang paling sering dihadirkan disini dalam beberapa tahun belakangan. Sentul Kecil maning.. Sentul Kecil maning. Sentul Kecil lagi… Sentul Kecil lagi.
Konteks ini yang kemudian menimbulkan pertanyaan kritis dan pastinya jadi problem klasik. Kenapa tidak didesain pada sirkuit yang variatif yang banyak tersebar di tanah air tercinta ? Kenapa wacana di awal tahun yang ingin berpindah-pindah hingga menyenangkan banyak pihak tetapi kemudian mentah alias tidak terealisasi ? Ada apa ?
“Sentul maning.. Sentul maning… Apa tidak malu dengan balap SCP (Sumatera Cup Prix, red) ataupun SCR (Sulawesi Cup Race, red) yang sirkuit berpindah-pindah. Kan ini kejuaraan nasional kasta tertinggi untuk kategori motor bebek di Indonesia, “tegas Haji Putra Rizky selaku pemilik tim LFN HP969.
“Harus sirkuit yang variatif dong biar balapannya rame. Kan ini kejuaraan nasional. Bukan kejurda. Jangan bolak-balik disitu melulu, “tegas Haji Putra Rizky, pengusaha super sukses yang kabarnya dalam beberapa bulan kedepan akan stay di USA untuk menanti kelahiran anak keduanya.
Diprediksi kuat, keputusan kembali ke Sentul Kecil berkorelasi signifikan atau berhubungan erat dengan masalah logistik atau biaya penyelengaraan hajatan yang relatif besar. Harus ada hitung-hitungannya karena pemasukan dan pengeluaran belum balance. Itu prediksinya.
Tentu saja, ini policy yang tidak aspiratif bagi pencinta balap yang tersebar di banyak penjuru. Mereka tidak mau tahu dengan hitung-hitungan keuangan. Mereka ingin sama rata dan sama rasa. Jangan disitu-situ saja ! Itu memang yang ideal.
Ingat, Sirkuit GBT Surabaya yang sudah sering menjadi venue club event, belum juga dipakai OnePrix. Kan ini masih di Pulau Jawa. Terakhir musim 2019. Sudah cukup lama ! Belum lagi seperti Skyland Sumsel, Zabaq Nasional Jambi, Palopo dan lain-lain.
Bukan rahasia umum, pihak lokal yang berhasrat ingin mendatangkan Kejurnas OnePrix di daerahnya, maka harus menyiapkan sejumlah biaya operasional. Wajib hukumnya. Ada take and give. Itu seperti kasus seri ke-2 Kejurnas OnePrix Palangkaraya. Mungkin sekira 3 milyar atau bisa juga lebih.
Jika kemudian tidak ada sponsor lokal, maka kemungkinan besar pihak OMM selaku promotor Kejurnas OnePrix 2023 akan memilih trek yang memang secara biaya penyelenggaraan jauh lebih minim. Misal Sentul Kecil ataupun Bukit Peusar Tasikmalaya. Itu logika sederhana yang pasti memberatkan banyak pihak karena mutar-muter disitu aja lintasannya. BB1