BeritaBalap.com-Pebalap Tech3, Johann Zarco terbukti melempem alias kurang bertaji alias kurang oke prestasinya sejak seri Le Mans Perancis dimana ia terjatuh. Cukup di seri-seri awal saja yang spesial saat podium runner-up di Argentina dan Jerez Spanyol. Seterusnya tidak konsisten. Secara umum, Zarco tidak lebih baik dari posisi ke-7.
Bahkan saat kualifikasi di Sachsenring Jerman tidak menembus sesi kualifikasi ke-2 (Q2). Selebihnya berada di barisan tengah atau belakang. Ada apa ini ? Terlepas dari penjelasan diplomatis pemilik tim Tech3, Herve Poncharal yang menyebut bahwa mereka tidak mengalami evolusi M1 dari Yamaha sebagai pemasok mesin, terkuak spekulasi berita yang menyebut bahwa rookie of the year MotoGP 2017 tersebut sedang mengalami konflik dengan manajernya, Laurent Fellon.
Patut dipahami, Laurent Fellon sudah dianggap seperti ayahnya Zarco. Beliau yang mengajari Zarco mengendarai motor dan terus mengorbitkannya dalam berbagai tingkatan dunia balap hingga ke strata MotoGP. Jadi ikatan mereka memang sangat kuat. Diprediksi kuat sumber permasalahannya ialah keputusan Zarco atas saran Laurent Fellon yang terlalu cepat menerima tawaran KTM.
Padahal kemudian ada penawaran dari HRC untuk mengisi skuad Repsol Honda. Dalam hal ini menggantikan Dani Pedrosa. “KTM adalah tim pabrik pertama yang mengajukan penawaran kepada saya, “tukas Zarco dalam suatu kesempatan. Konteks ini yang diklaim menimbulkan penyesalan sehubungan saran Fellon yang terlalu dini dan kemudian hal tersebutmenjadi asal-muasal konflik.
Pada sisi lain, Laurent Fellon memiliki keterbatasan sebagai manajer pebalap MotoGP karena tidak dapat berbicara dalam bahasa Inggris. Johann Zarco mengakui kelemahan ini. Boleh jadi Zarco juga membutuhkan manajer yang profesional di masa depan hingga tidak merepotkannya. Namun bagaimana Zarco dapat mengganti tanpa menyinggung perasaannya ? Maklum saja, Fellon telah banyak berjasa pada Zarco. BB1