BeritaBalap.com-Kata pepatah : “Ada perjumpaan, maka adapula perpisahan”. Itu pasti terjadi dalam semua sendi kehidupan manusia & semuanya tinggal tunggu waktu saja. Konteks ini yang berhubungan erat dengan keputusan manajemen tim Honda OEI yang memutuskan untuk mundur dalam kompetisi balap 2019.
“Saya mengabdikan diri sebagai pembalap Honda sejak tahun 2005 hingga 2009, sedangkan sebagai tim Honda OEI sejak 2010 hingga 2018 ini, “ujar Ergus OEI selaku pemilik tim yang juga aktifis media sosial. Ha ha ha ha. Maklum saja, selalu terlibat dalam isu yang menjadi viral ataupun selalu kasih komen untuk status teman-teman tercinta.
Nah, pertanyaan kritisnya, apa yang menjadi motivasi atau alasan hingga mundur dari balap 2019 ? Padahal perfoma pacuan Sport 250 cc nya sedang on-fire. Bisa finish ke-5 berdasarkan hitungan poin dalam dua race Kejurnas Sport 250 cc, Sabtu-Minggu kemarin (24-25 November).
Yang pasti, itu bukan alasannya. Kalau itu sangat sederhana, sekedar finish sekian dan sekian. Ada yang lebih mendasar dan sangat logis dan manusiawi dengan berbagai pertimbangan yang matang.
“Saya ingin mengabdikan diri saya kepada organisasi IMI. Juga fokus pada aplikasi rekor yang mana saya buat dan kembangkan bersama saudara saya dan kembangkan terus bersama tim rekor hingga banyak mendapat respon positif dari berbagai pihak, “terang Ergus OEI yang menerangkan bahwa di musim 2018 ini, terbukti aplikasi rekor yang memudahkan pembalap dalam hal pendaftaran sudah menangani 40 event.
Lebih lanjut, ada lagi pertanyaan kritis penulis, kenapa kemudian memilih untuk mengabdi ke IMI, sedangkan pada sisi lain dan beberapa waktu lalu kerap mengkritisi kinerja IMI. Mau tahu jawabannya ?
“Alasanya simpel, bahwa untuk melakukan perubahan, maka kita perlu action. Mengkritisi itu penting, tetapi alangkah baiknya jika kita harus lakukan tindakan. Saya juga perhatikan, sebenernya di IMI ada orang orang yang ingin memajukannya. Berarti ada harapan untuk membuat IMI lebih baik, “tegas Ergus OEI.
“Nah untuk dapat fair di IMI, maka saya harus berhenti balap. Semua saya lakukan untuk memajukan balap nasional, “tambah Ergus OEI yang setuju dengan masukan penulis bahwa IMI kedepannya lebih meningkatkan sosialisasi berbagai aturan atau apa saja agar kemudian tidak terjadi salah persepsi. Utamanya dapat menggandeng media yang lebih banyak dan lebih tepat-guna dalam konteks balap. BB1