BeritaBalap.com-Joan Mir (Suzuki Ecstar) terbukti tidak dapat mempertahankan gelar juara dunia MotoGP yang diraihnya tahun 2020 lalu. Edisi musim 2021 direbut Fabio Quartararo, dirinya cukup posisi ke-3 dalam klasemen akhir.
BACA (JUGA) : Dani Pedrosa Dapat Peran Baru Dan Penting Sekali Di KTM, Apa Itu ?
Sehubungan hal ini, peran manajer tim dianggapnya sebagai salah satu penyebab. Tidak ada pengganti Davide Brivio. Ini alasan yang secara tidak langsung diungkapkannya. Maksudnya, Mir menyebut begitu pentingnya seorang manajer tim dan itu dipastikannya.
Alhasil, ketika tugas manajer tim dirangkap oleh Shinichi Sahara yang merupakan pemimpin proyek MotoGP Suzuki, maka itu tidak akan maksimal. Ini yang disebut tumpang-tindih dan kurang fokus, terlebih urusan komunikasi dengan pembalap. Manajer tim itu penting untuk menjembatani keinginan rider dan principal atau pabrikan di Jepang.
BACA (JUGA) : KTM Takut Kehilangan Pedro Acosta Yang Diincar Honda Buat Pembalap Masa Depan
“Tentu saja, tim sedikit berubah. Sahara harus mengambil alih pekerjaan dan peran Davide selain melanjutkan tugasnya. Itu sangat sulit baginya, “tegas Joan Mir yang saat ini kerap dikaitkan dengan tim Repsol Honda yang mengincar tanda tangannya untuk kontrak pembalap musim 2023.
“Orang lain juga harus melakukan beberapa pekerjaan yang sebenarnya bukan bagian dari pekerjaan mereka. Saya percaya seorang manajer tim akan membantu untuk menempatkan segala sesuatu di tempat yang tepat. Kami membutuhkan itu dan itu pasti, “tambah Joan Mir yang berusia 24 tahun. BB1