BeritaBalap.com-Dominanya Ducati dalam balap MotoGP pada 2 tahun belakangan karena memborong gelar juara dunia 2022-2023, itu diklaim karena strategi mereka yang membebaskan rider atau tim melihat data pembalap lain. Maksudnya bisa saling melihat data masing-masing diantara 8 petarung.
BACA (JUGA) : Ini Profil Mekanik Javi Otiz Yang Dibawa Marc Marquez Dari Tim Repsol Honda
Jadi ketika dievaluasi terdapat kekurangan pada sebuah handycap di sebuah sektor sirkuit, maka dapat melihat dan membandingkan dengan data pembalap tercepat dari tim Ducati lainnya. Ini yang kemudian dapat juga diterapkan.
Alhasil, mekanik tidak perlu repot-repot. Tinggal melihat dan mencontoh data dari racer lainnya. Mungkin ada sedikit finishing sesuai dengan komunikasi yang terjalin dengan pembalapnya. Intinya semua didesain dalam keterbukaan data. Dibebaskan. Boleh saling melihat.
Suatu hal yang ditegaskan oleh bos tim Ducati Davide Tardozzi, bahwa mereka memiliki 2 kemungkinan dalam pencapaian juara dunia. Tidak hanya dari tim pabrikan, juga tim satelit. Termasuk keberanian Ducati yang memberikan motor terbar kepada tim Pramac Racing.
“Mereka berhak mendapatkan semua informasi, jika kami takut, maka kami tidak akan membagikan datanya. Kami tidak akan pernah menghentikan tim lain melawan tim pabrikan. ”
BACA (JUGA) : Marco Bezzecchi Beri Nilainya Sendiri Atas Performanya Di MotoGP Musim Lalu
Klasemen Akhir MotoGP 2023 :