BeritaBalap.com-Ini warning alias peringatan penting ! Bukan main-main ! Serius ! Bahaya ! Demikian soal pergolakan di lapisan bawah atau akar rumput soal regulasi kelas-kelas di Kejurnas OnePrix 2024 (Spek Mesin OP1, OP2, OP3) yang dibebaskan dalam konteks usia. Siapa saja bisa balapan dan tidak ada batasan umur ! Tidak ada konteks pembinaan pemula dan dibawahnya.
Pihak penyelenggara OMM harus terjun ke bawah setelah melihat respon atas aturan baru OnePrix 2024 yang digaungkan pasca Rakernas IMI beberapa hari kemarin. Ibarat kata, OMM sudah melakukan “tes ombak” dan wajib menyikapinya ! Orientasi pembinaan harus dipikirkan. Bukan sekedar komersil.
Jangan sampai ada bom waktu yang kemudian membuat balapan ini ditinggal peserta ! Mereka cari opsi lain gelaran yang berkualitas. Manajemen OMM harus menggali aspirasi yang akomodatif. Bila perlu turunkan lembaga survey. Ha ha ha ha ha… Catatan penting, beberapa tim besar dan menengah sudah siap mengalihkan agenda balapan yang akan diikutinya. Tidak akan ikut Kejurnas OnePrix 2024 jika tidak ada perubahan radikal atas peraturan.
“Aturan balapnya ngawur itu jika semua kelas dibebaskan umurnya. Saya sama sekali tidak setuju. Termasuk dengan narasi OnePrix untuk pembalap profesional. Emangnya pembalap MotoPrix bukan pembalap profesional. Gimana ini logikanya, kasihan pembinaan di pemula dan ke bawahnya, “tegas Hokky Krisdianto, mantan pembalap nasional yang begitu berjaya di era tahun 2004 hingga 2007.
“Jadi kalau anak saya naik level pemula tahun ini dan ingin balap OnePrix, maka harus digabung dengan yang expert. Ini tidak mendidik mental yang baik. Harus diperhatikan juga unsur pembinaan, “timpal Tris Wahyudi, ayah dari M Diandra, juara nasional kelas rookie (OP3) Kejurnas OnePrix 2023.
Semoga ada titik terang sebagai solusi yang win-win-solution. BB1
