BeritaBalap.com-Bos balap Formula One (F1), Sean Bratches diberitakan sedang mengadakan pembicaraan dengan para pejabat Maroko sehubungan penyelenggaraan F1 di negara yang menjadi bagian dari Benua Afrika tersebut. Sekilas informasi saja, Maroko yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa komunikasinya ada di Afrika Utara.
Anyway, Liberty Media selaku konsorsium pemilik F1 memang sedang berupaya mencari venue-venue baru ataupun yang pernah namun lama absen, kemudian dihadirkan lagi balap F1. Jadi mereka memanage alias mengelola penggemar-penggemar baru balapan jet darat ini.
“Kami berlomba di 5 benua dan benua yang cukup lama tidak kami selenggarakan adalah Afrika. Kami telah secara proaktif didekati oleh Maroko untuk mengambil Grand Prix di sana. Ada minat yang tinggi, “tegas Sean Bratches selaku Direktur Pelaksana Komersial F1 yang diungkapkannya saat berada di Sports Industry Breakfast Club London.
“Balapan Formula 1 hadir di Afrika Selatan sebelumnya, ada trek bersejarah di Kyalami, namun saya telah diberitahu bahwa karena pertimbangan politik secara historis, itu berhenti. Kami mencari dalam jangka pendek untuk berlomba disana. Sangat penting bagi kami untuk berlomba di Afrika, “tambah Sean Bratches.
Permasalahan kedepan ialah upaya Libert Media yang ingin mempertahankan 21 seri F1. Jumlah tersebut sudah disebut banyak pihak begitu padat. Begitu menyita waktu dan biaya. Padahal sudah ada seri Vietnam dan Belanda di tahun 2020. Boleh jadi, ada seri Spanyol yang dihilangkan ataupun konteks ini mengantispasi gagalnya seri Jerman dan Meksiko serta Inggris yang belum juga mengkonfirmasi kelanjutannya. BB1