BeritaBalap.com-Kemenangan yang sempurna diraih Wilman Hammar. Pebalap tim Yamaha Yamalube NHK IRC DID Nissin NGK Bahtera Racing ini tidak hanya sukses meraih yang terbaik kelas seeded MP2 (125 cc) dalam seri ke-6 Kejurnas Motoprix 2018 region II (Jawa) di trek Lanud Gading Wonosari, Jogja, Minggu (2 september), juga memastikan dirinya sebagai juara nasional MP2 Motoprix 2018 Jawa.Pundi poinnya sudah tidak terkejar lagi walau masih terisa 1 putaran di Sirkuit GOR Satria Purwokerto, Jawa Tengah. Konteks ini yang pastinya didukung perfoma spesial pacuan Jupiter Z-1. Belum habis seri, sudah pastikan jawara nasional. “Kita belum dyno-test ulang. Namun sebelum seri Jogja, yaitu jelang putaran Tasikmalaya sudah 25,8 HP (Horse Power). Kemungkinan ada sedikit kenaikan, “ujar Gendut GDT Racing selaku mekanik Yamaha Bahtera Racing. Sekilas informasi saja, tim ini dikomandoi oleh Novi Endaryono selaku General Manager yang juga kontraktor alat-alat berat. Di tim ini adapula nama Dedy Fermadi sebagai mentor, kemudian Anton selaku pengawal setia Gendut GDT Racing, Roni Irawan yang serba bisa. Loh.. loh kok malah cerita skuad kru Yamaha Bahtera Racing. Ha ha ha ha.. Supaya tahu dan kenal ya, bro.Lebih lanjut, bagaimana rahasia mesin Z-1 Wilman Hammar yang enteng meninggalkan lawan-lawannya saat Motoprix 2018 Jogja ? “Saya sedikit menggeser peak-performance karena memang lintasan Lanud gading lebih panjang-panjang. Saat ini sekitar RPM 13.000, sebelumnya 12 ribuan. Lebih banyak bermain di RPM atas namun saya desain dengan karakter tenaga yang lebih lembut. Lebih mudah dalam handling, “tutur Gendut GDT Racing. “Hanya memang saat Motoprix 2018 Wonosari agak sedikit berspekluasi dengan pemilihan gir. Ini efek perubahan trek setelah sesi kualifikasi. Tikungan S ditengah sebelum garis finish diubah. “Kita pakai 14-45, sebelum diubah menggunakan 13-46. Saat Tasikmalaya pakai 31-47 , “tutut Gendut GDT Racing yang juga berpeluang besar membawa Wilman Hammar meraih juara nasional MP1 (150 cc).Menyangkut durasi camshaft bermain pada kombinasi 260 dan 265 derajat untuk sisi in dan exnya. Rumusan tersebut berani mengajak kinerja klep hingga angkatan 9,5 mm dengan diameter katup 29 dan 24 mm. “Untuk torsi memang tidak terlalu berlebihan. Justru nanti sulit dikendarai. Ini saya bubut magnet dengan berat 400 gram, “ucap Gendut GDT Racing yang pastinya akan semakin populer karena sukses membawa prestasi juara nasional. BB1