BeritaBalap.com-Mekanik Bima Aditya dari bengkel The Strokes55 kembali kasih tunjuk potensinya. Itu dalam kelas pemula YCR2 (150 cc) dimana pembalapnya Ricky Ibrahim menjadi yang terbaik alias meraih podium juara. Itu tadi dalam seri pertama Yamaha Cup Race 2020 Boyolali (YCR 2020 Boyolali), Minggu kemarin (1 Maret).
Menarik mencermati bagaimana kailan tenaga power dari MX King dari tim Yamaha Oryza The Strokes55 YDJ14 ini. Terlebih saat keluar tikungan. Kata orang awam, “bawahnya kuat-kuat”. Terlihat jelas saat keluar dari tikungan pertama (R1). Langsung ngacir..!
Diinvestigasi lebih lanjut, memang itu masukan dari Ricky Ibrahim saat latihan bebas dan kualifikasi hingga Bima Aditya meramu ulang sudut buka-tutup camshaftnya saat TMA (Titik Mati Atas) dan TMB (Titik Mati Bawah).
BACA (JUGA) : Tim Yamaha Oryza The Strokes55 YDJ14 Terbaik Di YCR 2020 Boyolali, Ini Buktinya…
“Untuk in-nya, buka tutup pada angka 59 dan 27 derajat, sedangkan sisi ex ialah 60 dan 28 derajat. Ini sesuai karakter trek Boyolali yang tidak mengutamakan top speed karena relatif pendek trek lurusnya. Grafik di rentang RPM 10000 hingga 12 ribu dibuat lebih nyaman, “ujar Bima Aditya yang juga mantan pembalap nasional di era tahun 2000-an.
“Sehubungan perfoma mesin, saya menggunakan beberapa perangkat yang mendukung kinerja MX King. Mulai rasio UMA Racing yang quickmission, kemudian gigi timing yang kuat dan kopling serta knalpot Proliner. Untuk knalpot, kita sesuaikan dengan kebutuhan mesin berdasarkan data pada dynotest, “ucap Bima Aditya, mekanik yang juga mantan pembalap di era tahun 2000-an.
“Kalau untuk kaki-kaki dengan produk Racing Boy (RCB) untuk sokbreker yang diupgrade ulang oleh ADD+, kemudian juga velg RCB tipe SP522 yang memang paling ringan hingga maksimal dalam momen akselerasi dan top-speed, termasuk handle dan footrest, “tambah Bima Aditya yang musim lalu beberapa kali menghantar Syamsul Arifin meraih podium OnePrix dan MotoPrix ataupun Yamaha Sunday Race.
Oh ya, saat di dyno, powernya sudah 32 HP, juga torsi yang hampir 19 Nm. Hemmm… sudah hampir setara motornya kaum expert ya. Kinerja camshaft didukung kombinasi klep yang 24/21 mm. Lift klep berani hingga 8,8 mm. Aman terkendali dengan overlap pada ngka 2,8 mm. Aliran gas aktif lebih lepas-bebas dalam langkah kompresi, termasuk dukungan Throttle Body (TB) SYS diameter 32 mm.
“Terpenting, pembalapnya harus fokus di lintasan Boyolali ini karena racing linenya harus tepat mengingat beberapa area yang kurang lebar, “tukas Bima Aditya yang mematok perbandingan final gear 14-49.
Oh ya (lagi), hampir lupa. Bagaimana dengan CFM yang selama ini lekat dengan kiliker Bima Aditya. Patut dicatat, di bengkelnya, semua peralatan lengkap. Selain dyno pribadi, juga ada flowbench dan banyak mesin bubut.
Bagi yang belum paham, flowbnceh adalah alat pengukur aliran udara yang masuk ke head-cylinder dan intake manifold. Dalam hal ini, satuannya ialah CFM (Cubic Feet Minute).
BACA (JUGA) : YCR 2020 Boyolali : Ricky Ibrahim Jawara Pemula (YCR2), Apa Kata Mekanik Bima Aditya ?
“Kalau MX King pemula, CFMnya sekitar 89-90, “tambah Bima Aditya yang juga kakak kandung dari rider nasional, Gupita Kresna. Jadi tidak berbeda jauh dari pacuan seeded yang seputar 92,5 CFM. Oke, selamat ya buat Ricky Ibrahim dan terus berprestasi. BB1
VIDEO Tangguhnya MX King Ricky Ibrahim yang jawara pemula di YCR 2020 Boyolali :