BeritaBalap.com-Bos Ducati Davide Tardozzi mengungkapkan dengan pede, bahwa dalam 7-8 tahun terakhir, maka hanya Ducati yang menghadirkan tehnologi baru di balap MotoGP. Ini yang kemudian ditiru oleh tim pabrikan lain.
BACA (JUGA) : Hasil Tes MotoGP Hari Ke-3 Di Sepang : Semua Tim Fokus Aerodinamika, Ducati Tercepat, Ancaman Top Speed M1
Termasuk ada pula inovasi Ducati yang kompak ditolak pabrikan lain yang tergabung dalam MSMA. Alasannya, bahwa perangkat tersebut tidak berguna ketika bicara transfer tehnologi untuk motor produksi massal. Seperti perangkat peninggi bagian depan motor untuk dipakai saat start ataupun dalam akselerasi. Disebut dengan Front Ride Height Adjuster yang kemudian dilarang dipakai mulai tahun 2023 ini.
“Dalam 6-7 tahun terakhir, maka hanya Ducati yang membawa inovasi ke MotoGP. Tidak ada yang telah dilakukan pabrikan lain yang ditiru oleh kompetisi. Awalnya, hanya ada seruan untuk memperlambat perkembangan tehnologi. Di satu sisi, hal ini disebabkan oleh fakta bahwa beberapa diantaranya tidak berguna untuk motor produksi jalanan. Pada sisi lain, fokusnya juga pada biaya yang dikeluarkan, ”tegas Davide Tardozzi selaku manajer tim Ducati.
BACA (JUGA) : Top Speed M1 Cruthclow 334,4 Km/Jam Di Hari Ke-3 Tes MotoGP Sepang, Lebih Tinggi Dari Data 2022 FQ20
“Saya yakin bahwa teknologi harus menjadi elemen terpenting di MotoGP karena kamu harus menunjukkan kemana arah tehnologi sepeda motor. MotoGP harus menjadi tantangan tehnologi dan telah menjadi tantangan bagi Ducati dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi dengan setiap inovasi, ada yang mengkritiknya”.
BACA (JUGA) : Habis Lihat Crutchlow Di Hari Terakhir Tes Sepang, Quartararo Targetkan Juara Dunia Lagi
“Jika kami ingin memiliki kejuaraan dunia yang mengutamakan para pembalap, maka hal terbaik yang dapat kami lakukan adalah menyelenggarakan Kejuaraan Dunia dimana semua orang duduk diatas motor yang sama, ”tambah Davide Tardozzi yang dikutip dari Speedweek. BB1