Bos Tim Petronas Ungkap Arah Kontrak Mereka (2022), Yamaha Atau Pindah Suzuki..?

BeritaBalap.com-Pada akhirnya, bos tim Petronas Yamaha SRT (Sepang Racing Team), Razlan Razali memberikan jawaban dari pertanyaan rekan-rekan jurnalis saat peluncura pasukan asal Malaysia tersebut.

Dalam konteks ini, sehubungan arah kontrak tim yang notabene akan berakhir tahun 2021 ini. Pertanyaannya, kemana arah dari tim ini tahun depan ? Apakah tetap setia di Yamaha atau pindah ke pabrikan lain seperti Suzuki atau kemana ?

BACA (JUGA) : Launching Tim Petronas Yamaha SRT : Rossi Bicara Target Prestasi 2021nya

koizumi

“Kami sudah mulai membahas perpanjangan kontrak dengan Yamaha sejak Desember tahun lalu. Saya sudah memiliki draf proposal pertama untuk 5 tahun ke depan dari Yamaha dan kami sedang mendiskusikannya. Kami berharap bisa menyelesaikan semuanya pada bulan Mei atau Juni tahun ini. Dalam hal ini, kemajuannya berjalan dengan baik, “terang Razlan Razali yang juga memiliki tim Moto2 dan Moto3.

Memang diakui oleh Razlan Razali yang juga keponakan dari mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahatir Mohamad bahwa mereka melakukan pembicaraan dengan pabrikan lain. Dalam konteks ini diprediksi kuat dengan Suzuki.

BACA (JUGA) : Launching Tim Petronas Yamaha SRT : Target Juara Dunia Morbidelli, Padahal M1 Lama

Namun, dipertegas oleh mantan CEO Sirkuit Sepang tersebut bahwa keputusan manajemennya sangat tergantung dari keinginan Petronas. Perusahaan minyak asal Malaysia tersebut yang lebih powerful dalam menentukan kebijakan sponsor. Dan jika melihat arah policy nya adalah tetap di Yamaha. Hanya memang dipastikan ada klausul kesepakatan baru.

“Saya tidak akan menyangkal fakta bahwa ketika pabrikan tertentu ingin berbicara dengan kami, kami mendengarkan mereka. Pintu kami selalu terbuka untuk mendengarkan dan mengeksplorasi segala kemungkinan.

BACA (JUGA) : Launching Tim Petronas Yamaha SRT : RCB Support, Motor Rossi Ada Logonya

“Tapi keputusan kami dalam pemilihan pabrikan juga tergantung pada keinginan partner utama kami, jadi kami sangat terpengaruh karena Petronas ingin melakukannya pada tahun 2002 dan sesudahnya. Ini adalah perusahaan yang ingin bekerja dengan merek terbesar dalam hal posisi pasar, kinerja, neraca, dan lain-lain”.

“Jadi, kecuali jika mereka memberi tahu kami sebaliknya, kami akan mengikuti arahan yang untuk saat ini adalah terus bekerja sama dengan Yamaha, karena 2 tahun terakhir sangat fantastis dan kami tidak dapat melakukan apa yang telah kami capai tanpa dukungan penuh dari Yamaha Motor Company, “tambah Razalan Razali. BB1

Facebook Comments

You May Also Like