BeritaBalap.com-Saat ini hanya 2 tim pabrikan Jepang yang tersisa dalam balap MotoGP. Adalah Honda dan Yamaha karena memang Suzuki sudah resmi mengundurkan diri. Sedangkan Eropa ada Ducati, KTM dan Aprilia. Ataupun GasGas yang mengampil platform mesin dari KTM RC16 karena memang dalam satu group Pierer Mobility.
BACA (JUGA) : Ada 8 Motor Ducati Di Grid Karena Salah Pabrikan Lain ? Justru Kompetisi Sengit Karena 24 Rider
Lebih lanjut, Davide Brivio yang pernah lama menjadi manajer tim pabrikan Jepang (Yamaha dan Suzuki) menyebut bahwa budaya kerja orang Jepang harus diubah jika ingin dapat bersaing dengan pabrikan Eropan. Dalam beberapa tahun belakangan, kondisinya sudah berbeda dibanding MotoGP dalam 20 tahun belakangan.
Kalau di Jepang disebut terlalu lambat karena memang aturan perusahaan. Sinergi antara pabrikan dan tim harus diperbaiki dan ditingkatkan. Orang-orang Eropa lebih fokus dan terus berupaya mempercepat proses riset atas inovasi baru. Bukan mencontoh tehnologi yang sudah dikembangkan pabrikan lain.
BACA (JUGA) : Bisakah Marc Marquez Pindah Ke Ducati ? Ini Jawaban Tegas Dall’igna…
“Mereka tidak pernah santai, mereka terus meneliti, mencari ide baru untuk memahami dimana sepersepuluh detik dapat ditemukan. (Honda dan Yamaha, red) tidak sepenuhnya memahami bahwa MotoGP ini tidak ada hubungannya dengan MotoGP 20 tahun lalu”.
“Sebelum masalah balapan terjadi diantara mereka, pengembangan sepeda motor dilakukan sesuai aturan perusahaan Jepang. Orang Italia tidak melakukan apa-apa selain mempercepat prosesnya, terutama Ducati. Kini Aprilia dan KTM juga sudah beradaptasi, dan hasilnya bisa dilihat, ‘terang Davide Brivio yang mana saat tahun 2004 hingga 2010 menghantar Yamaha mersih 5 kali juara dunia MotoGP lewat VR46 (2004, 2005, 2008, 2009) dan Jorge Lorenzo (2010).
BACA (JUGA) : Ungkapan Alex Rins Setelah Mencoba Honda RC213V
“Bagi mereka, hari ini seperti kemarin, sepeda yang pernah dibuat, mereka sedikit melakukan evolusi dan kemudian mereka menempatkan sisanya pada motor tahun berikutnya. Sinergi yang hebat harus tercipta antara pabrikan dan tim, mereka harus berhenti menjadi dua kelompok yang berbeda. Mereka harus membangun motor bersama-sama dan bersama-sama mereka harus membuatnya bekerja di lintasan.”
BACA (JUGA) : Joan Mir Akui Dalam Tekanan Karena Bos-Bos Honda Ingin Segera Podium
“Saya baru-baru ini mendengar Marquez berkata : ‘Saya pernah bertanya kepada tim mengapa kami menguji bagian tertentu itu dan mereka mengatakan tidak tahu.’ Artinya Honda tetap menggunakan cara lama: mereka seperti membuang suku cadang, meniru apa yang mereka lihat di sekitar mereka, untuk memahami apa efeknya. Tapi itu tidak baik, “tambah Davide Brivio yang dilansir dari Tuttomotoriweb. BB1