Ditunggu Perhatian IMI Buat Kelas MP3 ECU Std Usia Max 12 Tahun, Konsisten Dong !

BeritaBalap.com-Hadir pertanyaan kritis, apakah kelas inovatif bernuansa pembinaan yaitu Bebek 150 cc 4 Tak Std/MP3 ECU Std dengan batasan usia maksimal 12 tahun akan kembali diadakan di putaran Motorprix 2018 region II (Jawa) selanjutnya ?

Ingat, konteks ini penting dan diharapkan dapat konsisten dihadirkan. Jangan kemudian muncul pernyataan dari pihak terkait, bahwa kita tunggu animonya saja ya. Hemmm…. Jawaban klasik dari waktu ke waktu. Terkesan tidak pro aktif. Pastikan saja, ada ! Alhasil, sosialisasi dapat berjalan optimal. Ayo berempati demi kemajuan balap tanah air tercinta.

“Harusnya kelas 12 tahun ke bawah itu selalu ada. Enak melihat yang bertarung dengan fisik dan kemampuan yang hampir sama. Kalau ikut MP5 dan MP6 sudah banyak yang kegedeaan badannya. Terlalu jauh beda usianya karena kebanyakan 14-16 tahun, “tegas Robby Yuda Kurniawan, manajer tim Simple Concept Ole Cream-pie FDR KYT MBKW2.

koizumi

Pasukan ini sukses membawa duet rider yang berusia 9 tahun, Vega Eda Pratama dan M Diandra merebut podium juara dan runner-up Bebek 150 cc 4 Tak Std/MP3 ECU Std Usia Max 12 Tahun saat Motoprix 2018 Jogjakarta. Oh ya, kedua nama racer tadi masing-masing putera dari pebalap nasional Sudarmono dan juragan Knalpot Cream-pie, Tris Wahyudi, akrab disapa Nto Nto.

Tim Simple Concept Ole Cream-pie FDR KYT MBKW2 yang dijamin punya banyak talenta dibawah usia 12 tahun ke bawah

“Kelas ini asyik dihadirkan dan penting untuk pengenalan mereka di kelas bebek 150 cc. Saya jamin gak ada ribut-ribut lagi soal pemalsuan data usia dan sebagainya karena memang 12 tahun ke bawah itu adalah solusi untuk mengantisipasi pembinaan yang lebih dini saat ini, “tambah Robby Yuda Kurniawan, identik dipanggil Robby Simple Concept yang juga sebagai mentor penghuni tim yang sebagian besar berusia 9-12 tahun.

Soal animo dijamin bisa. Jangan ragu dan jangan takut dan jangan khawatir ! Silahkan lihat 14 starter saat Motoprix 2018 Yogyakarta. Sengaja penulis tampilkan hasil juara saat Motoprix 2018 Jogja kemarin. Itu sudah bisa dipetakan, bahwa mereka yang ikutan adalah tim yang memang konsen di Motoprix 2018 Jawa.

Termasuk dalam hal ini Racing School atau sekolah balap. Ada pasukan Simple Concept yang bisa tampil beberapa starter. Kedepan bisa tidak hanya dua racer. Adapula tim WH19 Racing School milik Wawan Hermawan yang sedang giat membina anaknya, Decksa Almer Alfare dan murid-muridnya, kemudian tim Fast Tech Jogja binaan Pak Totok dan sebagainya. Kalau di Jatim, bisa juga ikutan anak buah dari Bob”s Racing School dan lainnya.

Inipun belum termasuk jika ada privateer lokal di lokasi balapan dan sekitarnya yang mau ikutan. Kapan lagi jika tidak dimulai untuk konsisten pasca Motoprix 2018 Jogja. Terpenting, ada langkah sosialisasi dari pihak penyelenggara.

Pengprov IMI yang mendapat jatah penyelenggaraan bisa mengkomunikasikan dan mendorong promotor pelaksana. Kan tidak ada salahnya dan tidak ada dosanya. Makin menebar pesona karena saat ini hampir di setiap daerah ada sekolah balap. Tinggal dikomunikasikan saja jauh hari. BB1    

Facebook Comments

You May Also Like