BeritaBalap.com – Berada di bawah bayang-bayang Marc Marquez selama 3 tahun terakhir membuat kubu Ducati mulai gerah. Sang rider menuntut ada evolusi terhadap Desmosedici GP20 untuk menghadapi Marc Marquez di musim 2020 nanti.
“Sudah saatnya musim 2020 Desmosedici mengalami perubahan untuk bisa berkompetisi dengan Marc Marquez yang terlalu kuat bersama Honda,” jelas Dovi.
BACA (JUGA) : Maverick Vinales Pindah Ke Qatar, Kenapa ? Apa Alasannya ?
Namun sayangnya Ducati sudah memiliki arah pengembangan motor sejak September 2017, Casey Stoner sudah melakukan uji coba terhadap GP18. Masukan Stoner mengenai Desmosedici adalah memang di tengah tikungan. Dan masalah itu hampir teratasi.
“Casey sudah sangat jelas memberikan arah pengembangan Ducati. Casey sepakat dengan 2 rider kami saat itu (Andrea Dovizioso dan Jorge Lorenzo) bahwa mid corner turning adalah masalah kami. Sekarang terserah Gigi Dall’Igna dan para enginner kami untuk melakukan aksi,” jelas Davide Tardozzi, manager Ducati Team.
BACA (JUGA) : Penyakit Inilah Yang Membuat Casey Stoner Pensiun, Sakit Apakah?
Tapi menurut Dovi, masalah mid corner turning masih belum teratasi. Di GP Jerman Dovi dan Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati terlibat cekcok dan puncaknya di GP Austria keduanya tidak lagi saling bertegur sapa. Hanya jika ada perlu saja baru berbicara.
BACA (JUGA) : Repsol Berpisah Dengan Honda Setelah Musim 2020, Siapa Yang Minta?
Hubungan Andrea Dovizioso dan Gigi Dall’Igna kian memanas di bulan Agustus lalu, dimana Ducati ingin menarik kembali Jorge Lorenzo. Ducati berencana membeli kontrak Jorge Lorenzo 3 Juta Euro dari HRC. Lorenzo memang rencananya akan ditaruh di Pramac Racing musim 2020, baru kemudian naik ke factory team musim 2021 dengan nilai 12,5 juta Euro. Sementara Dovi rumornya hanya punya nilai 6-7 juta Euro.
Kamin renggangnya hubungan Andrea Dovizioso dengan Gigi Dall’Igna selaku general manager Ducati, membuat banyak spekulasi bahwa kontrak Dovi tidak diperpenjang pasca 2020. WIC
