Ibnu Sambodo Respek Regulasi WSBK & WSSP300, Terus Diubah Demi Kompetitif !

BeritaBalap.com-Ternyata Bos tim Manual Tech KYT Kawasaki Racing, Ibnu Sambodo sangat respek dengan perubahan regulasi di balap superbike dunia (WorldSBK 2018) ataupun WorldSSP300). Disebut oleh Pak De, sapaan akrabnya bahwa perilaku Dorna selaku promotor penyelenggara di kedua balap tersebut dapat menjadi acuan.

“Ingat bahwa dominannya Kawasaki ZX-10RR pada akhirnya tidak berlaku lagi dengan pengurangan RPM pada mesin (2018). Jadi tenaga puncaknya dibatasin. Walau sama-sama memiliki silinder yang sama sekitar 1000 cc, namun penyelenggara berupaya membuat kompetisi menarik. Ingat ya, WSBK itu silindernya sama tapi tetap diubah, “tegas Pak De yang mengawal trio rider, Azlan Shah dan Yudhistira di Supersports 600 dan AM Fadly (AP250).

Faktanya memang jagoan Kawasaki Racing Team di WSBK 2018, Jonathan Rea dan Tom Sykes tidak tampak dominan lagi seperti tahun sebelumnya. Beberapa kali duet Yamaha, Michael van der Mark dan Alex Lowes dapat podium juara. Ataupun gacoan tim Aruba it Racing yang membesut Ducati Panigale, yaitu Chaz Davies dan Marco Melandri.

koizumi

“Pertarungan WSBK saat ini enak dinikmatin. Kemarin Yamaha juga bisa menang setelah Kawasaki ditekan limiter RPMnya. Saat ini Kawasaki harus lebih berjuang ekstra untuk menang. Termasuk perubahan aturan WSSP300 yang terus diperbaiki untuk balapan yang seimbang, “ucap Pak De yang di musim Asia Road Race 2019 (ARRC 2019) akan bertarung di balap superbike Asia, disebut ASB1000.

Jadi Pak De siap meninggalkan Supersports 600 yang memang pengembangannya sudah mulai ditinggalkan beberapa merk. Yang pasti, timnya Manual Tech KYT Kawasaki Racing sudah pernah mengukir sejarah jawara Supersports 600 (ARRC 2017). Ini sejarah pertama ! Lebih lanjut, bagaimana dengan perkembangan regulasi ARRC 2018 kategori AP250, kenapa tidak ikut disesuaikan seperti WSBK yang 1000 cc ataupun WSSP300 ?

“Kita tahu sama tahu saja kenapa tidak mengacu Dorna sebagai penyelenggara yang sangat berpengalaman di level WSBK ataupun penyelenggara MotoGP. Mudah-mudahan kedepan semua disesuaikan lagi agar tidak ada dominasi. Paling relevan itu soal pembatasan RPM mesin untuk setiap motor seperti di WSBK ataupun WSSP300. Bukan hanya soal berat, “tambah Pak De yang bermarkas di Jl. Kaliurang Km. 8, Sleman, Yogyakarta. BB1  

Facebook Comments

You May Also Like