Beritabalap.com-Selain dua kelas utama sport 150 cc dan 250 cc, pastinya hajatan Indospeed Race Series 2017 (IRS 2017), Minggu kemarin (12 November) menyuguhkan pula pertarungan di kelas superstock 600 cc. Meski tak berstatus kejurnas, tapi kelas ini tetap punya daya tarik bagi komunitas Lloupsag.
Yes, ini adalah komunitas yang rutin ambil bagian di gelaran IRS tahun ini. Bahkan, tak hanya IRS, juga di YSR (Yamaha Sunday Race) dan ITS. “Lloupsag adalah komunitas dari pehobi superstok 600 cc yang hadir dari beragam profesi dan daerah,”ujar Setyo Feryanto selaku ketua seraya bilang Lloupsag diambil dari kata gaspuoll yang dibalik.
Fery, sapaan akrabnya, juga bilang anggota Lloupsag adapula yang berasal dari Jepang dan tinggal di Indonesia yakni Hashimoto dan Fuzimoto,”Lengkapnya ada saya sendiri, Edy Purnomo, Ady Prna, Yusuf Fauzi, Hasimoto dan Rahmi,”rincinya. Pastinya, mereka adalah kumpulan pria mapan yang sejak lama punya hobi memacu adrenalin dengan kecepatan. “Tapi memang baru kesampaian beli motornya, tahu sendiri harganya. Hehe,”sambung Edy Purnomo.
Diantara para anggota tadi, Edy Purnomo asal Samarinda boleh dibilang yang rutin naik podium. “Sampai seri ke-5 udah empat kali naik podium yakni podium ketiga (seri 1), podium kedua (seri 2), podium pertama (seri 3) dan posisi kedua (seri 5). Sempat kena diskualifikasi di seri 4 lantaran catatan waktunya melebihi regulasi yakni 1 menit 37 detik,”beber suami dari Pratiwi dan ayah dari Benjamin Yusuf Purnomo itu.
Edy yang memacu Honda CBR 600 RR lantas menceritakan awal mula tertarik pada dunia motor,”Awal suka motor dari lulus SMU, punya NSR 150 saat itu dan memang sudah suka kencang. Setelah kerja di Samarinda punya uang dan kesampetan naik motor besar pertama Yamaha Fazer 600 cc. Dari situ kemudian merasakan sensasi motor besar CB600 Hornet, lanjut CBR1000cc dan mulai suka kencang di jalan.
Kemudian ketemu dan mulai kenal dengan orang-orang yang suka balap motor besar di Sentul. Latihan bareng dan kemudian sama-sama enjoy dan memutuskan untuk punya motor sendiri-sendiri. Kesini time lumayan bagus, kemudian mekanik kasih masukan untuk ikut kompetisi resmi. Pertama ikut kelas junior di ITS tahun 2016 dan berhasil naik podim ketiga. Makin sering latihan dan mulai serius ikut IRS dan YSR,”ungkapnya.
Edy yang punya bisnis body repair di Kaltim punya harapan pada perkembangan superstock,”Makin banyak peminat dan event yang bisa mewadahi kaum hobi. Menayalurkan hobi sambil silaturahmi dan prestasi,”harapnya. Itu dengar ya para penyelenggara. Aspirasi mereka semoga konsisten diakomodir. Tayo