Kejurnas Grasstrack 2017 Subang : Jabar Loyo Disikat Jateng, Ini Analisa Penyebab dari Beritabalap.com…

Beritabalap.com – Pemandangan miris dan cukup memprihatinkan terlihat pada Kejurnas Grasstrack 2017 region II (Jawa) di Subang, Jabar yang berlangsung Minggu lalu (9 Juli). Kelas Senior alias yang paling bergengsi didominasi oleh pebalap senior Jateng. Berita balap yang sungguh menyedihkan. Padahal ini balapan tersaji di wilayah Jabar. Kemana grestreker Jabar ?

Buktinya, 3 kelas senior dibabat habis oleh grasstracker Jateng. Wow… Tengok saja Rizky HK, petarung andalan tim Rehobat Norifumi X – Club Swallow TK Racing yang sukses mengawinkan podium tertinggi di selas sport & trail senior dan bebek modifikasi 4t 125cc Senior. Sisanya, yaitu kelas bebek modifikasi 4t 110cc senior di dapat akbar Taufan, juga pelaga grasstrack senior Jateng dari Team 86 Norifumi Design One 259 Swallow TK Racing.

Satu-satunya grastracker senior Jabar yang mampu menyusup di 3 barisan terdepan hanyalah F Chimon di kelas Bebek Modifikasi 4-Tak 125 CC Senior. Jadi bukan sebagai jawara ya. Ada apa gerangan dengan petarung senior Jabar? Kira-kira apa ya faktor penyebab grasstracker senior Jabar loyo dan lemah menghadapi gempuran Jateng ?

koizumi

Nih,… faktor penyebab grasstracker senior Jabar loyo menghadapi gempuran grasstracker Jateng. Tentu saja, berdasarkan pengamatan dan analisa data yang di peroleh BeritaBalap.com yang paling lengkap bicara berita balap. Apa itu ? Pertama, terlalu banyak event grasstrack di wilayah Jabar yang justru menjadi bumerang atau senjata mkan tuan bagi para grasstracker.

Dalam 1 Minggu balap grasstrack di Jabar bisa terlaksana di dua lokasi yang berbeda. Maksudnya, hajatan grestrek yang berstatus club event. Nah, yang senior main aman saja, menghindar untuk tidak fight dengan senior lainnya. Kondisi semacam ini menjadi kualitas persaingan dan mental jadi berkurang. Tidak kompetitif. Tidak mengasah skill dengan yang sepadan.

Faktor berikutnya adalah sirkuit. Banyak gelaran event grasstrack pastinya juga banyak sirkuit. Itu logikanya. Sayangnya, sebagian besar sirkuit pendek-pendek dan sangat kurang kompetitif. Efeknya, tim juga menyiapkan motor ala kadarnya. Maksudnya, hanya sebatas kencang tanpa di dukung ketahanan mesin yang oke.

Jadi pe-er serius pihak terkait agar grestreker Jabar dapat bertarung dengan pebalap Jateng

Disisi lain, karena lintasan pendek fisik pembalap juga tidak begitu terkuras. Begitu berlaga di ajang Kejurnas yang memasuki seri ke-4 dengan tipikal sirkuit high speed yang memiliki panjang 1200 meter dengan handicap yang bervariasi fisik dan motor pembalap terlihat sangat loyo dan kedodoran.

Kurang lebih seperti itu pengamatan BeritaBalap.com tentang faktor penyebab grasstracker senior Jabar loyo menghadapi gempuran grasstracker Jateng. Pastinya, jangan lewatkan terus membaca beritabalap.com ya. Azas

Facebook Comments

You May Also Like