BeritaBalap.com-Marc Marquez (Repsol Honda) sangat setuju jika pabrikan Honda mendapat hak konsesi atau semacam hak khusus agar riset dan pengembangan motor menjadi lebih cepat dan berkualitas. Ini untuk mengimbangi kemajuan motor-motor Eropa yang begitu dominan saat ini.
Menurut juara dunia MotoGP 2019 yang sudah resmi pindah ke Ducati (tim Gresini Racing) tersebut bahwa kompetisi akan berjalan seru jika semua merek motor kompetitif. Alhasil, skill balap yang berbicara. Dan dalam ini posisi pembalap menjadi lebih penting. Itu dibanding kondisi saat ini dimana Ducati begitu mendominasi.
“Ya, penting bagi produsen ialah menyelaraskan diri. Yang terpenting, menurut saya, bahwa ini lebih baik bagi pembalap. Jika sebuah sepeda motor membuat perbedaan besar, maka setiap pembalap menginginkan sepeda motor tersebut. Di sisi lain, jika kami memiliki beberapa pabrikan dan sepeda motor dengan level yang setara, maka pembalap menjadi semakin penting.”
“Tentu saja, pembalap juga penting saat ini, karena kini ada 8 Ducati dan mayoritas pembalap memiliki sumber daya yang sama. Namun beragamnya merek berkualitas untuk juara, terutama dengan pabrikan besar ini. Kamu harus terus bekerja dan terus melaju di balap MotoGP, ”terang Marc Marquez yang dikutip dari Speedweek.
BACA (JUGA) : Karena Sering Kalah Dari Motor Eropa, Ini Wacana Hak Konsesi Buat Pabrikan Jepang
“Mendapatkan konsesi adalah satu hal, namun menemukan cara untuk menggunakan konsesi tersebut dengan cara yang benar adalah hal lain. Itu tidak mudah. Saat saya mengambil keputusan, saya sudah tahu bahwa Honda akan diberikan konsesi 90 hingga 95 persen pada tahun 2024, ”tambah Marc Marquez yang hanya berada di posisi ke-14 dalam klasemen sementara MotoGP.
Adapaun hak konsesi yang diharapkan pabrikan Jepang untuk musim 2024 adalah sebagai berikut :
- Pengembangan mesin tidak dibekukan sejak awal musim. Artinya diberikan lagi tenggang waktu yang lebih lama.
- Jatah 2 mesin per pembalap, lebih banyak dari mesin Eropa, yaitu total 10 mesin, bukan 8 seperti sekarang ini.
- 4 kali jatah test atau pengujian, jadi bukan 3 kali saja.
- Jadi ada 2 kali, bukan 1 kali sehubungan pembaruan aerodinamika per-pembalap dalam satu musim.
- Kemungkinan tambahan hari saat tes untuk pembalap reguler (Misalnya, partisipasi dalam tes Shakedown 3 hari di Sepang). BB1
Klasemen Sementara MotoGP :