BeritaBalap.com-Pembalap tim Repsol Honda Marc Marquez disarankan oleh Profesor Alberto Cei sebagai seorang psikolog olahraga untuk juga menjalani pengobatan kepada psikiater (dokter). Jadi pengobatan medis dan fisioterapis itu tidak cukup dengan kondisi yang luar biasa yang dialami Marc Marquez.
Ini penting setelah juara dunia MotoGP 2019 tersebut absen balapan MotoGP lebih dari 200 hari. Oh ya, profesor Alberto Cei itu asal Italia dari Universitas Tor Vergata dan Universitas Telematika San Raffaele.
Bicara kondisi Marc Marquez, boleh dikatakan bahwa untuk pertama kalinya dalam karirnya, dia harus menghadapi konsekuensi fisik yang serius dari kejatuhannya. Situasi mental bisa berubah. Alhasil, MM93 itu butuh psikiater yang membantunya dalam memanage emosi dan membangun mental yang sehat.
BACA (JUGA) : Bos Tim Petronas Sebut Pentingnya VR46 Bagi Rider Moto2 Dan Moto3nya, Dalam Hal Apa..?
“Marquez itu menerima untuk jatuh karena sedang berupaya mengejar batas motor dalam gaya balap nya, ini mewakili keunggulan kompetitif atas para pesaingnya. Fakta bahwa dia adalah dan merasa seperti seorang juara membuatnya percaya bahwa dia hampir kebal terhadap cedera akibat jatuh, ”ujar Profesor Alberto Cei.
“Saya pikir dia perlu memahami bahwa dia bisa salah dan keluar dari sebuah kebiasaan selama ini. Butuh kerendahan hati yang serius, ini serius. Jika dia mampu menghadapi situasi dengan baik, maka momen ini bisa menjadi titik awal baru”.
BACA (JUGA) : Akankah Muncul Ketegangan Antara VR46 Dan Morbidelli Karena Satu Tim ?
“Melihat cedera yang tidak signifikan berubah menjadi sesuatu yang lebih serius dapat menyebabkan depresi, kemarahan dan ketakutan untuk tidak gagal. Ingin menjadi yang sebelumnya. Itu sangat normal. Saya berharap dia sudah memulai perjalanan psikologis dan dia memiliki hal profesional di sisinya, “tambah Profesor Alberto Cei. BB1