BeritaBalap.com-Aditya Fauzi kasih bukti nyata dan spesial. Podium juara dan runner-up dalam 2 race kelas paling bergengsi seeded (OP1) yang tersaji pada gelaran seri 1 Kejurnas OnePrix 2021 di Sirkuit Sentul, Bogor, pekan kemarin (19-20 Juni).
Alhasil, pembalap tim Yamaha Yamalube Seruyan TDR RRS Cargloss Racetech ini mengumpulkan poin terbanyak (45) dan pastinya menduduki posisi tertinggi dalam klasemen sementara OnePrix 2021. Itu logika sederhana dan hitungan matematisnya.
BACA (JUGA) : Terimakasih Seri 1 OnePrix Sentul, Kontrak Tim Siap Tanda Tangan, Siap Cair Termin 1
Ada yang menarik dicermati sehubungan sepak-terjang Aditya Fauzi yang juga rookie atau pendatang baru kategori seeded tetapi langsung punya prestasi moncer alias jos alias top. Penulis mencermatinya dari sisi yang berbeda, utamanya dalam keseharian hingga mampu memberikan impact sebagai seorang petarung kompetitif.
“Kalau khusus Aditya Fauzi adalah pegawai saya di Rey Racing Speed (RRS). Jadi kesehariannya sering bersama saya. Dia bantu manage toko dan Yamaha Mekar juga, “tukas Rey Ratukore selaku pemilik tim yang pastinya disupport pengusaha muda asal Seruyan Kalimantan Tengah, Yusuf Seruyan (SJCRT).
Sampai disini, jelas dan tegas karena sehari-hari selalu bersama, maka ditanamkan nilai-nilai universal yang membentuk pondasi. Mulai sikap tegas, disiplin dan pantang menyerah yang selama ini memang identik dengan Rey Ratukore yang juga rider Sport 250 cc.
“Kalau anak-anak di tim saya, semuanya disiplin, Om. Pak Ludi selaku manajer tim sudah memberi mereka apa yang dikerjakan sehubungan latihan fisik dan lain-lain. Jadi ada schedule waktu dan harinya. Mereka mematuhi karena memang selalu saya tekankan bahwa semua itu muaranya adalah untuk prestasi dan kebahagiaan mereka, “tutur Rey Ratukore yang juga mengawal seeded Reza Hanum dan rookie (kelas OP3) Joshua Mbeo.
“Kalau untuk latihan yang sudah saya terapkan, bahwa ketika mereka turun trek, maka jangan dahulu komplain ataupun mengeluh kalau belum menjalani 20-25 lap. Karena motor sudah diprepare siap latihan dan mereka harus merasakan kondisi motor dalam berbagai macam variasi perasaan. Nanti kalau sudah 20-25 lap, ayo kita komunikasi.
“Yang pasti, saya berupaya membangun mental bertanding mereka untuk kuat. Pantang menyerah. Soal gaya balap, silahkan mereka sesuaikan dengan keinginannya. Kan setiap orang beda karakter. Jadi saya tidak memaksa mereka, hanya cukup memberikan masukan, “tambah Rey Ratukore. BB1