Perfoma Honda CBR600RR Memang Jauh Tertinggal di ARRC 2019 (SS600), Tetapi…

BeritaBalap.com-Perfoma Yamaha YZF-R6 sangat perkasa di balap Supersports 600 dalam hajatan Asia Road Racing Championship 2019 (ARRC 2019). Termasuk dalam final ARRC 2019 Thailand, dalam 2 race, hanya Peerapong Boonlert, Kasma Daniel dan Adam Norrodin yang bertarung.

Andi Farid Izdihar, akrab disapa Andi Gilang (Astra Honda Racing Team) pengguna CBR600RR terbukti tertinggal lebih dari 1,4 detik dalam sesi kualifikasi SS600. CBR600RR dengan mesin 4 silinder dan spesifikasi 67 x 42,5 mm (bore x stroke) tidak dapat berbuat banyak.

Bahkan semua podium terbaik alias juara direbut R6. Tidak ada ampun, semua lawan dilibas habis. Itu untuk semua seri, bisa dilihat data klasemennya. Tidak ada ruang buat Honda CBR 600RR ataupun Kawasaki ZX-6 untuk merebut jawara. Pundi poinnya pun jauh tertinggal.

koizumi

Pastinya semua ini mengacu pada R6 yang terus dikembangkan pihak pabrikan. Maklum saja, penjualannya di Eropa terbukti spesial. Sedangkan CBR600RR terakhir produksi 2016. Tidak ada development. Yang baru hanya penyegaran ganti warna saja. Sekilas informasi saja, tenaga standar CBR600RR ialah 114 PS pada RPM 13500, sedangkan R6 menyentuh 123,7 PS di RPM 14500. Belum lagi torsi CBR600RR sebesar 61,7 Nm, sedangkan R6 dengan 65,7 Nm.

“Saya akui, selama Honda dan Kawasaki tidak keluarkan motor yang benar-benar baru secara tehnologi, maka mustahil meraih juara Asia. R6 terlihat unggul dalam top speed dan cornering lebih cepat. Makin kentara di tikungan-tikungan yang rada patah karena dukungan sasisnya yang jauh lebih baik. Jadi bukan hanya power, juga sasisnya, “analisa Ibnu Sambodo, pemilik tim dan chief-Mechanic tim Manuel Tech KYT Kawasaki Racing yang sukses menghantar AM Fadly meraih jawara umum AP250 (ARRC 2019).

Terlepas dari konteks ini, pastinya pasukan Astra Honda Racing Team (AHRT) punya alasan logis sehingga konsisten bertarung di kategori SS600. Diprediksi kuat, bahwa SS600 itu jenjang awal pengenalan motor sekaligus powernya sebelum masuk ke level FIM CEV Moto2 ataupun FIM CEV Moto3.

Maksudnya sebagai salah satu opsi terbaik. Kata orang awam buat batu loncatan. Jadi tidak disebut kaget dan relatif sulit ketika dari AP250 langsung melangkah menuju FIM CEV Moto3 yang motornya jauh lebih gahar ataupun menuju kawah FIM CEV Moto2.

Dengar-dengar kabar, ada tim anyar profesional yang juga memilih R6 sebagai pacuannya untuk kompetisi ARRC 2020 (SS600). Makin banyak dong pengguna R6. Ditambah lagi tim pabrikan Yamaha Racing Indonesia (YRI) yang siap bertarung SS600 dengan M Faerozi. BB1

Klasemen Akhir SS600 (ARRC 2019) : 

 

Facebook Comments

You May Also Like