BeritaBalap.com-Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha) sukses meraih gelar juara dunia MotoGP 2021. Itu tahun ke-3 setelah masuk kawah MotoGP musim 2019. Diawali saat berada di tim satelit Petronas Yamaha SRT.
BACA (JUGA) : Jack Miller Dalam Tekanan Ducati Dan Jorge Martin, Apa Kata Dall’Igna ?
Yang menarik, Quartararo bercerita soal memori atau kenangannya. Bahwa tahun 2016 adalah masa tersulit yang dialaminya. Ini saat ia harus meninggalkan tim Moto3 Estrella Galicia (Honda) dan menuju Leopard Racing (KTM).
Hasil klasemen akhir ada di posisi ke-10 dan ke-13. Menurut pembalap asal Perancis usia 22 tahun ini, bahwa motor yang salah, maka dapat mengubah karir balap seseorang.
Kemudian sejak 2019, Quartararo bekerja keras hingga menemukan pacuan M1 sangat cocok dengan dirinya. Alhasil, dapat maksimal, meraih podium dan rebut prestasi rookie of the year atau pendatang baru terbaik saat itu.
BACA (JUGA) : Jorge Martin Target 3 Besar Musim 2022 Dan Masuk Tim Pabrikan Ducati (2023)
“Kami adalah tim tetapi ketika kami berada di trek, itu adalah saya dan motornya. Itu adalah hal yang paling saya sukai dalam hidup saya sejak saya masih kecil”.
“Motor yang salah pada waktu yang salah dapat mengubah masa depan seorang pebalap. Dalam kasus saya, 2016 adalah tahun tersulit, hasil terburuk dicapai, “ucap Fabio Quartararo yang kontraknya dengan Yamaha akan berakhir tahun 2022 dan saat ini banyak ditaksir tim-tim besar, termasuk diklaim salah satunya adlaah Repsol Honda.
BACA (JUGA) : Peringatan Bos KTM Buat 4 Ridernya ! Tidak Ada Jaminan Posisi Di Tim Utama Ataupun Satelit (2023)
“Saya pikir 2019 adalah tahun terakhir dimana ternyata Yamaha adalah motor yang mudah. Saya sangat menderita, kami harus beradaptasi dengan semua situasi dan tahu bagaimana melaju secepat mungkin. Hal-hal yang dapat terjadi pada sepeda motor sangat spektakuler, berbicara dengan sepeda motor tanpa ada yang mendengar kamu adalah sesuatu yang sangat istimewa, ”tambah Fabio Quartararo. BB1
