BeritaBalap.com-Dalam hitungan beberapa hari kedepan akan berlangsung seri ke-10 MotoGP di Red Bull Ring Austria. Bahkan siap berlanjut untuk 2 putaran, tanggal 8 dan 15 Agustus.
Posisi Fabio Quartararo (Monster Emergy Yamaha) bisa jadi akan rada sulit karena sirkuit ini identik dengan kejayaan Ducati ataupun KTM. Mereka punya tradisi juara, terlebih Ducati.
Padahal 3 petarung Ducati GP21 terbukti mengancam posisi Quartararo dalam klasemen sementara. Ada Johann Zarco di urutan ke-3, kemudian Bagnaia di deretan ke-3 dan Miller di peringkat 5.
Perlukah mereka melakukan strategi ‘perang’ yang efektif ? Mkasudnya, ada yang diprioritaskan untuk dapat meraih juara dunia. Konteks ini yang kemudian direspon Carlo Pernah bahwa itu tidak mungkin. Tidak ada yang dianak-emaskan.
“Saya pikir itu tidak mungkin. Dalam balap motor, pembalaplah yang membuat strateginya. Semua orang balapan untuk diri mereka sendiri. Ini bukan Formula 1”.
“Dan kemudian ada terlalu banyak pembalap. Ada 3 dari mereka, tidak mungkin pada tahap kompetisi untuk mengembangkan strategi. Dalam hitungan matematis, memberi setiap orang kesempatan, tidak akan ada strategi. Setelah itu, saya tidak mengatakan, di akhir musim, ketika segalanya akan menjadi lebih jelas, “ucap Carlo Pernat, tokoh senior MotoGP yang pernah menjadi manajer banyak pembalap
Pertanyaan lanjutan, bagaimana dengan kondisi dimana Johann Zarco yang lebih baik dari duet tim Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia ? Apakah ini menjadi masalah karena Zarco berada di tim satelit ? Ternyata dijawab tidak karena Zarco itu diputuskan Gigi Dall’Igna sebagai General Manager Ducati Corse.
“Tidak, karena Zarco adalah pilihannya Gigi Dall’Igna. Jika Zarco menang, Gigi akan senang, dia memilihnya. Ini adalah kartu yang akan dia mainkan, tidak apa-apa. Untuk sponsor tim pabrikan, sebaliknya, akan kurang lucu, “terang Carlo Pernat. BB1
Klasemen Sementara MotoGP :