BeritaBalap.com-Fabio Quartararo mengkritik manajemen Yamaha. Maksudnya ditujukan untuk mekanik atau teknisi Yamaha yang pastinya berhubungan dengan Perfoma M1.
BACA (JUGA) : Apakah Dovizioso Menyesal Pergi Dari Aprilia Yang Sudah Ditesnya 9 Hari ?
Bagi Quartararo, jangan bersandar dengan kenyamanan setelah meraih juara dunia MotoGP 2022. Tujuan utamanya, bukan sekedar mendapatkan poin seperti di MotoGP Argentina yang finish ke-8, Minggu kemarin (3 April).
Tetapi yang lebih penting adalah dominan meraih podium juara. Quartararo ingin memiliki mental Valentino Rossi dan Marc Marquez. Menurutnya, dengan mental VR46 dan MM93, maka finish 5 besar itu buruk.
BACA (JUGA) : Menyusul VR46 Dan Pedrosa, Giliran Jorge Lorenzo Resmi Balap Mobil Bersama Porsche
“Tujuan saya adalah menjadi pemimpin. Saya tidak ingin memenangkan juara dunia saja, tetapi dapat menang sebanyak mungkin.”
“Memiliki mentalitas Marquez atau Rossi itu sulit, karena jika kamu finis kelima, maka itu hasil yang buruk. Kamu harus tahu bagaimana beradaptasi dengan tekanan itu dan tujuan saya adalah menjadi sebesar mereka. Saya siap bertanggung jawab untuk kejuaraan dunia, ”terang Quartararo yang kontraknya dengan Yamaha akan selesai pada akhir tahun 2022 ini dan isunya sedang dalam negosiasi dengan tim Repsol Honda.
BACA (JUGA) : Berikut Jadual MotoGP Austin USA Minggu Ini (8-10 April), Dalam WIB)
“Pengalaman Valentino Rossi dan kemampuan Marc Marquez untuk beradaptasi dengan segala kondisi. Inilah yang saya rindukan, hal-hal kecil yang membuat perbedaan di kejuaraan dunia, ”tambah Quartararo yang dilansir dari Corsedimoto. BB1
Hasil MotoGP Argentina :
Klasemen Sementara :
