Review Kelas Wanita Dalam Dragbike IDC 2019, Apa Saja Kejadian Spesialnya ?

BeritaBalap.com-Perjalanan kompetisi dragbike 201 meter yang berstatus “setingkat” kejurnas, yaitu Indonesia Dragbike Championship 2019 (IDC 2019), musim ini memang menarik. Terlebih di kelas wanita dimana tahun 2019 ini Erdeve Indonesia Racing Organizer mengkonsep kompetisi di kelas wanita hanya menjadi 3 kelas yakni Bracket 8 Detik, Bracket 9 Detik, dan Matic 200 cc TU.

Tujuannya ialah menjadikan kompetisi lebih berimbang dan menarik hingga akhir seri. Pasalnya dengan sistem seperti ini maka tak ayal mayoritas pembalap wanita yang lebih piawai dengan motor matic akan lebih menggigit dengan skema kelas seperti tadi. Hasil akhirnya, tahta juara umum wanita jatuh ke pelukan Tia Bocil dari team Collea Glory Wahana Baru Rob1.

Juara umum kelas wanita dragbike IDC 2019 yang diraih Tia Bocil

Sebenarnya mahkota juara umum wanita ini tidak mudah didapatkan oleh Tia Bocil jika menengok dari awal serinya. Betapa tidak saat kompetisi di awal seri justru Tia Bocil masih terseok di klasemen tengah kalah bersaing dengan Wiwi Mungil yang langsung meroket di seri awal saat masih membela tim Bank BJB GBU RTP6 OP27 Jetup.

koizumi

Terlebih saat itu salah satu kompetitor terberatnya Daffa Della di seri pertama mengalami insiden crash di paddock saat menjajal motor, praktis di seri pertama Daffa gagal raih poin maksimal karena tidak turun di 2 kelas wanita lainnya.

Daffa Della (kiri) saat bersama Restu Putri (kanan)

Tahun 2019 yang merupakan tahun politik ternyata membawa keuntungan tersendiri bagi Daffa Della, dengan jeda kompetisi IDC yang lumayan lama karena libur bulan Ramadhan dan disambung dengan jeda Pemilu jadikan waktu itu cukup untuk recovery cedera patah kaki Daffa Della sehingga doi bisa gass lagi di seri 2 Kebumen.

Masuk di seri 3, peta persaingan pun berubah saat Wiwi Mungil sempat membalap privateer sehingga pundi-pundi poin tunangan Alvan Cebonk ini sempat terseok dan kesempatan ini dimanfaatkan oleh Daffa Della dengan raihan 25 poinnya bersama tim Kawahara R&D Vincent.

Wiwi Mungil, Berganti Tim Ditengah Kompetisi Bikin Raihan Poin Tersendat

Tia Bocil sang jawara 2019 pun di seri 2 kala itu juga mulai tunjukan keperkasaannya dengan
raihan 20 poin dibawah Daffa Della. Memasuki seri 3 yang dihelat di kota Sragen, munculnya debutan ciamik Aslamafsal Sabilla atau Chaca Yess ternyata cukup merecoki perebutan 3 pembalap wanita teratas 2019 tadi.

Meski baru pertama itu turun di IDC, skill balap Chaca Yess ternyata tak bisa diremehkan karena di seri 3 itu gadis cantik berhijab kelahiran Karanganyar ini mampu raih poin maksimal 25.

Di seri 3 ini Daffa Della konsisten dengan raihan 20 poin di bawah Chaca sedangkan Tia Bocil dan Wiwi Mungil kembali tercecer dengan raihan 11 poin dan 13 poin saja. Di putaran 4 yang berlangsung di kota Kudus, kompetisi kelas wanita semakin memanas. Chaca Yess yang disupport oleh Sapi Edan Racing Moon kembali merecoki perebutan poin dari ketiga pembalap wanita lainnya yakni Tia Bocil, Wiwi Mungil, dan Daffa Della.

Sayangnya masih minimnya jam terbang Chaca di lintasan 201 meter membuat doi kurang konsisten di 3 kelas wanita sehingga masih ada 1 kelas yang doi gagal maksimalkan menjadi poin karena terjebak Breakout. Di seri 3 ini justru Tia Bocil semakin konsisten dengan raihan poin penuh 25 poin. “Saat itu saya hanya fokus bisa masuk podium dahulu
karena jika sudah masuk podium kan otomatis poin akhirnya bisa maksimal untuk klasemen juara umum wanitanya,” jelas Tia Bocil.

Final round atau seri 5 sebagai pamungkasnya persaingan kelas wanita masih sama berimbangnya baik Tia Bocil, Daffa Della dan Wiwi Mungil semua masih bisa menjadi juara umumnya. Hanya saja IDC yang membawa magnet kompetisi paling bergengsi saat ini kembali didatangi salah satu pembalap wanita berbakat dari region timur yakni Nuris Sabilla alias Bela Citra.

Sama seperti di seri 3 lalu ternyata Sabilla yang kali ini juga berikan perlawanan sengit dan bisa mencuri poin di kelas Bracket 8 Detik dan Matic 200cc TU. Lagi-lagi Moon Racing yang memang spesialis kudabesi matic adalah tim yang hantarkan pembalap wanita dari Bali ini di podium juara. Aslamafsal Sabilla dan Nuris Sabilla atau Duo Sabilla ini cukup fenomenal di seri final lalu dimana prestasi mereka di podium juara membikin perebutan poin antara Tia Bocil, Daffa Della, dan Wiwi Mungil menjadi kacau.

Duo Sabilla, Aslamafsal Sabilla a.k.a Chaca Yess (kiri) & Nuris Sabilla a.k.a Bela Citra (kanan) Bersama Dwi Haryanti Manager Moon Racing

Alhasil di seri final ini Tia Bocil yang justru tidak satupun dapatkan juara 1 di ketiga kelas wanita justru sanggup raih poin maksimal 25 di klasemen umum wanita hanya karena konsisten podium di 3 kelas wanita. Strategi inilah yang seharusnya ditiru oleh tim-tim lain, karena jika diamati lebih mendalam kelas bracket sebenarnya adalah kelas dengan dua jebakan.

 

Tia Bocil (kiri) Bersama Denchil (kanan) Dari Tim Wahana Baru Rob1

Jika kelas Matic 200cc TU hanya jump start saja yang gugurkan poin, namun di kelas bracket tak hanya jump start tetapi juga ada breakout juga yang bisa gugurkan poin. Dalam kondisi seperti ini seharusnya jika memang mengejar poin klasemen juara umum, pembalap harus bisa fokus lebih baik melebihi batas bracket daripada breakout.

Karena hanya dengan strategi inilah pembalap wanita bisa bertengger di entry list poin klasemen umum. Fenomenalnya Duo Sabilla di IDC 2019 ini pun bikin BeritaBalap.com meminta mereka berkomentar.

“Untuk Chaca sendiri sebenarnya nothing to lose aja, ada sih keinginan menjadi juara umum wanitatetapi karena 2019 ini baru mulai dari seri 3 ya Chaca realistis aja, bisa curi podium satu di kelas Matic 200 cc Chaca udah bahagia,” kekeh Chaca Yess atau Aslamafsal Sabiila.

“Kalo Bela pengennya sih 2020 bisa berkompetisi di Jawa lagi, karena disini lebih kompetitif, pembalap wanitanya banyak, tapi ya semoga ada team yang mau ajakin Bela balap di Jawa,” ungkap gadis kelahiran Klungkung, Bali 4 Juni 2001 ini.

Terakhir, gelaran IDC 2019 memang sudah berakhir, namun antusiasme pembalap yang luar biasa ternyata membikin mereka tidak sabar menantikan kompetisi IDC 2020. Ada 22 nama pembalap wanita yang tercatat di entry list klasemen umum wanita, ini hanya pembalap yang menorehkan poin saja yang tertulis, belum termasuk nama pembalap lain yang belum meraih poin yang tidak tercatat di entry list klasemen umum wanita.

Itu artinya racikan Erdeve Indonesia Racing Organizer di kelas wanita IDC 2019 terbilang sangat sukses membawa magnet tersendiri bagi wanita-wanita pemuja kecepatan di lintasan 201 meter. dnar

 

 

Facebook Comments

You May Also Like