BeritaBalap.com-Juara dunia 9 kali Valentino Rossi adalah pemilik sirkuit Motor Ranch VR46 di Tavullia, Italia. Luasnya, spesial euy ! Mencapai 198 hektar. Yang pasti, ini buat latihannya dan anak-anak dari VR46 Riders Academy.
VR46 terus berupaya meningkatkan fasilitas trek ataupun pendukung dari sirkuit yang juga menjadi wadah pelatihan talenta muda dari program Master Camp yang diikuti beberapa pembalap nasional. Diantaranya yang pernah kesana ialah, Galang Hendra Pratama, Immanuel Pratna, Anggi Setiawan dan M Faerozi.
BACA (JUGA) : Rossi Punya Simulator Balap Canggih (CKU-28), Siapa Yang Buat ? Harganya ?
Lebih lanjut, The Doctor mengungkapkan alasan serius hingga doi terus meningkatkan fasilitas di Motor Ranchnya. Boleh jadi, ini alasan yang tidak terungkap sebelumnya. Apa itu ya ?
“Latihan di trek aspal lebih sulit diatur. Kadang-kadang kita pergi ke Misano, kemudian lain waktu ke Mugello, tetapi kamu tidak dapat mengatur sesuatu seperti ini setiap minggu. Kami mengadakan lintasan Motor Ranch karena alasan ini, “terang Rossi.
BACA (JUGA) : Wow..! Luca Marini Ungkap Masa Depan Rossi (2021), Lanjut Atau Pensiun ?
“Kami membuat model oval dengan oval lain di bagian dalam sehingga kamu dapat memiliki kurva tikungan ke kiri dan kanan. Kamu juga memiliki kurva cepat dan lambat, tata letaknya sangat menyenangkan, “tambah Rossi. Alasan lain juga terungkap. Ini bisa menjadi fasilitas saat musim dingin yang mulai jarang balapan. Termasuk melatih skill pembalap dengan sentuhan ban yang sedikit di tanah.
“Gagasan dibaliknya adalah memiliki sirkuit untuk pelatihan, terutama selama musim dingin. Kami membutuhkan sesuatu yang akan memungkinkan kami memiliki kemampuan untuk mengendalikan motor ketika tergelincir. Ketika kamu berada di atas tanah, kamu memiliki pegangan yang lebih sedikit, maka kamu harus bergerak di jok untuk meningkatkan traksi. Ini semua hal penting untuk meningkatkan keterampilan kamu di aspal, “tukas Rossi.
Pada bagian lain, Luca Marini yang juga adik tiri dari Valentino Rossi ikut berkomentar. Disebut oleh rider Moto2 tersebut, ada handycap-handycap yang memang sulit dilalui dan ini penting untuk melatih sensitifitas disana.
“Sangat sulit karena treknya menurun, kamu menghadapi benjolan dan kemudian naik, setiap tahun saya mencoba untuk fokus pada kurva tikungan itu, tetapi itu tidak mudah. Disini kami melatih banyak sensitivitas dengan roda depan dan juga dengan ban belakang, dalam cara yang tergelincir, “timpal Luca Marini. BB1
