Sebut Dirinya Sama Dengan Marquez, Scott Redding : Marquez Diuntungkan Duit Repsol & Red Bull

BeritaBalap.com-Rider asal Inggris yang akan bertarung di balap Superbike Inggris (BSB), Scott Redding menyebut bahwa hanya dia dan Marquez yang punya talenta dalam balap MotoGP. Hanya saja ia mengaku bahwa ia tidak didukung oleh dana dan kesempatan yang baik seperti yang terjadi pada Marquez.

Dalam konteks ini, Redding yang berusia 26 tahun menyebut bahwa tahun 2012 ia bersaing dengan Marquez di balap Moto2. Saat itu, Marquez juaranya, dan Redding ke-5. Nah, di 2013 Redding sukses posisi runner-up dibawah Pol Espargaro.

“Banyak orang tahu kami memiliki bakat yang sama. Keyakinan akan potensi sangat mirip, itu sebabnya saya sangat menghormati dia. Saya dulunya di Spanyol, tetapi saya tidak memiliki kesempatan yang tepat. Marc memasuki MotoGP dengan timnya, memiliki Red Bull dan Repsol di belakangnya untuk sponsor seumur hidup. Bahkan sekarang dia memiliki tim teknisi yang kurang lebih sama dengan yang dia miliki di Moto2. Dia memiliki Emilio Alzamora di sisinya, “terang Scott Redding yang dikutip dari laman media corsedimoto.com.

koizumi

Sayangnya memang Redding tidak dilirik oleh tim MotoGP pasca dilepas Aprilia yang hanya dibelanya 1 tahun (2018). Idealnya kontrak dilakukan selama 2 tahun sebagai sebuah pembuktian. Musim 2018 ini juga tidak optimal setelah sempat mengalami cedera hingga pada akhirnya ada di posisi ke-21 dalam klasemen akhir MotoGP 2018.

Sekilas informasi saja, sebelumnya Redding di tim Pramac Ducati (2016-2017). Sebetulnya Redding mengaku dilirik tim MotoGP ataupun Moto2 untuk tahun 2019 ini. Hanya saja dia pernah menegaskan bahwa ia tidak mau harus membayar sejumlah uang untuk ikutan balap full series.

Padahal sudah bukan rahasia umum bahwa balap Moto2 ataupun MotoGP di tim papan bawah, maka harus membawa sejumlah uang ataupun sponsor.  Pada bagian lain, Redding juga memberikan komentar tentang sosok Valentino Rossi dan Andrea Dovizioso. The Doctor disebutnya selalu berada dalam waktu yang tepat, sedangkan Dovizioso diterangkannya pernah hampir mau mengakhiri karir balapnya.

“Valentino selalu berada di waktu yang tepat di tempat yang tepat. Ketika dia pergi ke Ducati, itu sulit dan dia ingin berhenti. Dia kembali ke Yamaha, itu sedikit lebih mudah, dia bisa membuat hasil, dan dia masih di sana. Dovizioso hampir menyerah dalam karirnya. Saya membaca di sebuah artikel dan dia ingin berhenti, lalu dia memilih tetap dan mulai mendapatkan hasil. Tetap disana dan terus meningkatkan prestasinya, itu mengesankan, “tambah Scott Redding. BB1

Facebook Comments

You May Also Like