BeritaBalap.com-Sudah 6 tahun perjalanan tim Astra Honda Racing Team (AHRT) dalam melakoni balap FIM CEV Moto2 ataupun 3 tahun belakangan CEV Moto3 bersama Mario Suryo Aji (Mario SA).
Pastinya, AHRT ini adalah program dari pabrikan Astra Honda Motor (AHM) untuk menjembatani potensi pembalap muda potensial menuju level Moto3 dan lanjut Moto2 hingga kemungkinan MotoGP.
Lebih lanjut dipahami, AHRT hadir sejak tahun 2016 bersama pembalap Dimas Ekky Pratama. Sebetulnya musim 2015, Dimas Ekky juga sudah berkompetisi di CEV Moto2 namun dengan bendera tim Astra Honda Team Asia.
Jadi secara logika dari nama, maka masih berkolaborasi dengan manajemen Honda Team Asia. Dimas Ekky Pratama berlanjut di AHRT hingga 2017-2018, dalam kedua tahun itu sukses di urutan ke-6 dalam klasemen akhir CEV Moto2.
Ini yang kemudian membuat Dimas Ekky Pratama diproyeksikan balap Moto2 tahun 2019. Namun memang tidak mendapatkan poin hingga akhir musim.
Musim 2016 dan 2017, AHRT juga mensupport Andi Farid Izdihar di level dibawahnya, ialah CEV Moto3. Namun memang prestasi kurang moncer, ke-32 dan ke-17 dalam klasemen akhir.
Tahun 2019, Andi Farid Izdihar menuju strata CEV Moto2 dan berada di peringkat akhir ke-14. Kemudian 2020 melangkah ‘naik kelas’ ke Moto2 dengan Honda Team Asia dan tahun 2021 ini turun ke Moto3 bersama tim yang sama.
Nah, sejak 2019 hingga 2021, Mario SA yang mengambil tongkat estafet di CEV Moto3. Jadi konsepnya bergeser. Tahapan realistisnya, CEV Moto3 menuju Moto3 dan lanjut Moto2. Itu memang tepat dan ideal.
Siapa yang kemudian jadi penggantinya Mario SA setelah diputuskan naik strata Moto3 musim depan (2022) ? Diprediksi nama Fadillah Arbi Aditama, racer usia 16 tahun asal Purworejo yang tahun ini konsen di balap Asia Talent Cup (ATC). Soal ini, kita tunggu saja pengumumannya lebih lanjut. Mungkin di awal tahun 2022 nanti. BB1