BeritaBalap.com-Test rider atau penguji Ducati Michele Pirro terbukti sudah selama 12 tahun berkiprah. Pembalap asal Italia ini menjadi bagian dari riset dan pengembangan Ducati. Bahkan sejak era Valentino Rossi dimana perfoma Ducati masih sulit dikendarai.
Satu catatan penting yang diutarakan Michele Pirro, bahwa konsep pengembangan yang mereka lakukan, bahwa pacuan Ducati itu bukan hanya untuk 1-2 orang saja. Yang lain juga enak ketika mengendarainya dan dapat merebut podium.
Jadi sejak awal Ducati tidak setuju dengan apa yang dilakukan Honda (HRC) yang memprioritaskan Marc Marquez. Ketika Marquez cedera, maka yang lain dipastikan sulit menjinakkan Honda RC213V. Lain hal Ducati, ketika Pecco tidak podium juara, maka ada Jorge Martin ataupun Bezzecchi, Bastianini dan lain-lain.
“Sangat berisiko untuk memiliki sepeda motor yang hanya bisa dimenangkan oleh 1 pembalap, tidak peduli seberapa bagusnya dia. Lihatlah Honda dalam beberapa tahun terakhir, ketika Márquez meninggalkan trek, itu adalah sebuah bencana. Dia satu-satunya yang bersaing dengan sepeda motornya. Hal serupa juga terjadi pada masa Stoner di Ducati. Ketika dia pergi, kami hanya punya sepeda motor yang dia tahu cara mengendarainya, ”ujar Michele Pirro yang dikutip dari Motosan.
“Kami, selama bertahun-tahun, lebih memilih untuk menciptakan sepeda motor yang cocok untuk sebanyak mungkin pembalap. Jika Bagnaia absen, misalnya, kami punya Bastianini dan Bezzecchi yang bisa menang. Dalam kasus saya, menurut saya ini membantu saya melaju cepat sambil mempertahankan gaya berkendara yang ‘normal’, “tambah Michele Pirro.
BACA (JUGA) : Bos Ducati Bicara Nasib Kontrak Pecco Dan Bastianini Yang Selesai Akhir 2024
Nah, ketika Gigi Dall’Igna masuk tahun 2015, maka riset dan pengembangannya lebih menyeluruh. Mulai mesin, perangkat elektronik dan terlebih paket aerodinamika. Ini berjalan seirama hingga membuat motor tidak hanya cepat, juga aman bagi rider.
“Sejak tahun 2015, dasar-dasarnya sama. Kami hanya berupaya untuk meningkatkannya dari tahun ke tahun. Namun bukan hanya mesin atau elektroniknya saja, melainkan elemen seperti aerodinamika. Kami telah berupaya untuk mendapatkan sepeda motor yang pada saat yang sama lebih cepat dan lebih aman bagi pembalapnya, ”timpal Michele Pirro. BB1
Tes MotoGP Sepang, Waktu Kombinasi (6-8 Feb) :
1. Bagnaia, Ducati, 1:56.682 menit
2. Martin, Ducati, + 0.172 detik
3. Bastianini, Ducati, + 0.233
4. Alex Márquez, Ducati, + 0.256
5. Aleix Espargaró, Aprilia, + 0.409
6. Marc Márquez, Ducati, + 0,588
7. Binder, KTM, + 0,625
8. Di Giannantonio, Ducati, + 0,661
9. Acosta, KTM, + 0,683
10. Mir, Honda, + 0,692
11. Quartararo, Yamaha, + 0,843
12. Vinales, Aprilia , + 0.846
13. Nakagami, Honda, + 1.083
14. Miller, KTM, + 1.169
15. Bezzecchi, Ducati, + 1.185
16. Rins, Yamaha, + 1.197
17. Zarco, Honda, + 1.260
18. Oliveira, Aprilia, + 1.318
19. Marini, Honda, + 1.326
20. Crutchlow, Yamaha, + 1.991
21. Augusto Fernández, KTM, + 2.058
22. Savadori, Aprilia, + 2.132
23. Pirro, Ducati, + 2.183