BeritaBalap.com-Menarik sekali ngobrol panjang-lebar dengan pemilik tim ONEXOX TKKR SAG Racing Team dalam rangkaian event seri pertama pagelaran Asia Road Racing Championship 2019 (ARRC 2019) di Sirkuit Sepang, Malaysia (11 Maret).
Oh ya, bagi yang belum paham dan sebelum masuk ke dalam topik tulisan, bahwa tim ini bersifat privateer. Jadi motor di timnya (ARRC 2019), ada Yamaha (UB150 dan AP250) dan adapula BMW S1000RR (ASB1000). Mereka berani tarung di Kejurnas Cub Prix 2019 (Malaysia), ARRC 2019, FIM CEV Moto2 dan Moto2. Wow mantap !
“Kita ingin buat tahapan balap yang jelas. Lebih detail dalam hal pembinaan. Tidak langsung ambil yang sudah jadi, kemudian jika tidak prestasi dibuang. Itu salah. Tim saya akan lebih fokus pada telanta di 2 negara saja, Indonedia dan Malaysia. Yang lain, tidak !, “tegas Bobie Farid selaku pemilik tim yang juga pengusaha besar di Negeri Jiran Malaysia. Beliau adalah CEO dari provider telekomunikasi di Malaysia, yaitu ONEXOX. Mirip Telkomsel, XL, Indosat dan lain-lain.
BACA (JUGA) : Menelusuri Jejak Bisnis Bos Tim OneXOX TKKR Malaysia Yang Gaet 2 Rider Indonesia
Pertanyaan lebih lanjut penulis, kenapa tidak menggunakan Honda CBR 250 RR saja di AP250 yang notabene punya spek standar pabrik yang sudah menang ? Atau bisa pula dengan Ninja 250. Konteks ini yang dijawab kritis oleh Bobie Farid yang akan masuk Indonesia. Maksudnya sehubungan bisnisnya. Infonya sudah punya kantor di kawasan Kuningan, Jakarta.
“Kalau saya pakai Honda CBR 250RR, itu gampang cari menang. Spek standarnya sudah menang dan ini bukan pekerjaan sulit buat motor ini menang. Saya bukan cari menang yang gampang. Saya suka tantangan. Makanya pilih pakai Yamaha R25. Juga di superbike (ASB1000), saya juga pilih BMW untuk Azlan Shah, “terang Bobie Farid yang di AP250 diperkuat salah satu rider senior Indonesia, Rey Ratukore.
Sekilas informasi saja, dulunya Bobie Farid adalah pembalap. Sempat main di balap haram atau di Indonesia disebut balap liar, kemudian pernah pula bersaing di Kejurnasnya Malaysia, Cub Prix. Oh pantas jadi hobi balap ya bos !
“Akan berbeda pembalap yang ditempa skillnya dengan motor yang tidak kencang dengan yang sudah kencang seperti CBR 250 RR atau Ninja 250. Ini nanti terlihat saat mereka main dengan motor yang sama, seperti di FIM CEV Moto3 atau FIM CEV Moto2 akan terlihat. Nanti akan kelihatan saat bertarung skill dengan motor yang sama. Yang berjuang keras dengan R25, mentalnya berbeda, “tambah Bobie Farid yang mempertahankan kepemilikan providernya sebagai orang Melayu ditengah serbuan investor asing. BB1