BeritaBalap.com-Judul diatas hanya sebuah perwakilan tim saja. Sebetulnya jauh lebih banyak dari kedua tim tersebut (Yamaha Akai Jaya MBKW2 dan Yamaha Ziear) yang akan menolak Kejurnas OnePrix 2024.
Namun memang dua tim tersebut yang berani jelas dan tegas untuk menolak ikut serta dalam Kejurnas OnePrix 2024 jika tidak ada reformasi peraturan yang dilakukan OMM sebagai promotor penyelenggara. Jadi mereka ataupun aspirasi yang lain adalah ingin ada perubahan regulasi yang memberatkan. Tidak logis dan tidak aspiratif bagi mereka.
Ini soal setiap tim yang ikut Kejurnas OnePrix 2024 wajib memiliki badan usaha (PT). Bahkan kabarnya, setiap kelas yang diikuti wajib pula dengan 1 badan usaha. Artinyanya, jika ikut 2-3 kelas, maka ada 2-3 badan usaha. Waduh..!
Hal kedua yang memberatkan adalah uang deposit yang diduga menjadi modal awal penyelenggara untuk operasional. Memang ini akan dikembalikan nantinya, tetapi logika kritisnya, bahwa uang tersebut harus disiapkan dan wajib diberikan karena ada aturan termin pembayaran untuk kontrak 3 tahun OnePrix.
Menjadi hal yang berat karena konteksnya di awal tahun, dimana tim butuh biaya besar untuk persiapan motor, terlebih dengan perubahan regulasi teknik 2024. Belum lagi biaya pendaftaran Kejurnas OnePrix 2024 yang juga relatif besar untuk setiap kelas, kemudian biaya wajib bahan bakar dan lain-lain.
“Kayanya, kita main Kejurnas MRS Mandalika saja. Balap OnePrix jadi terkesan lucu dengan deposit untuk 3 tahun dan repot pula mengurusi badan usaha (PT), “ujar Andi Raja Limbunan (ARL) selaku pemilik tim yang juga pemilik main-dealer Yamaha di wilayah Sulawesi Tengah, sekaligus pemilik Hotel Santika Palu dan beberapa merek diler mobil di Palu.
“Kalau tidak ada perubahan aturan, kita tidak balap OnePrix. Fokus Kejurnas MRS saja. Tidak ada deposit dan tidak perlu badan usaha pula. Kita balapan yang asyik-asyik saja, Mas, “timpal Yawan YDJ14 selaku manajer tim Yamaha Yamalube Ziear LFN HP969 ARL The Strokes55. BB1
