Totok Fasttech : Kenakalan Remapping ECU Std Itu Sudah Sejak 2019, IMI Harus Perbaiki

BeritaBalap.com-Portal BeritaBalap yang paling konsen di isu balap nasional kembali menginvestigasi sehubungan kontroversi kelas ECU Std 12 Tahun Kebawah. Ini bukti konsistensi Berita Balap untuk berupaya memperbaiki keadaan. Bukan hanya diam saja alias jalan di tempat alias berita-berita yang sifatnya informasi saja. Tidak ada kontrol sosial.

Ternyata pula disebut oleh pemilik sekaligus manajer tim Honda Fasttech Jogja, Slamet Suroto, akrab disapa Pak Totok Fasttech bahwa kenakalan menyangkut mapping ulang (remapping) ECU standar sudah terjadi sejak 2019. Padahal dilarang tegas dalam aturan. Namanya saja sudah jelas dan tegas ECU Standar.

BACA (JUGA) : Awas Kenakalan Di Kelas ECU Std, Sonic 150R Bisa Diremapping ! Solusinya ?

koizumi

“Kita tahu, Mas siapa pemainnya. Itu-itu saja. Bahkan mekanik di tim-tim besar juga ada tapi kita juga malas rame sesama teman. Harusnya mereka menjunjung tinggi sportifitas. Kan sudah ada aturan yang disepakati bersama, “tukas Totok Fasttech yang pastinya diback-up mekanik Anto Fasttech.

Faktanya memang untuk Honda Sonic 150R sudah bisa diremapping. Inipun diakui oleh kiliker Dwix MKO Racing Yogyakarta. Grafik pengapian bisa diubah, termasuk limiter RPM ditingkatkan dari standar kisaran 10.500-10-800 an, juga tambahan api dan aliran bahan bakar dalam berbagai momen.

BACA (JUGA) : Kontroversi Kelas ECU Std, Harus Dibenahi, IMI Harus Peka, Libatkan Pelaku Senior !

Jadi kelihatan saja tampangnya standar pabrik, tetapi sudah diremapping. Namun memang untuk Yamaha MX King 150 belum bisa dilakukan langkah ini. Belum ketemu cara membuka locked nya. Lebih lanjut, Pak Totok Fasttech berharap IMI peduli dengan problem ini. Terlebih untuk pengurus baru, terlebih lagi komisi tekniknya.

Harus ada langkah yang mengantisipasi atau mencegah kenakalan remapping ini. Tujuannya agar kompetisi berlangsung fair. Mengingat ini kategori pembinaan. Berhubungan dengan mental anak-anak.

“Bisa dengan dukungan pabrikan untuk menyediakan ECU standar untuk event-event Kejurnas atau bergengsi.  Atau merangkul produsen ECU untuk disediakan atau dibuatkan ECU sederhana yang sudah diset-up limiternya, “tambah Pak Totok Fasttech.

Lebih lanjut, ketika konteks ini dicrosscheck kepada mantan komisi teknik PP IMI, Raymond Gunawan, disebutnya bahwa ia mengakui permasalahan ini sudah ada. Bahkan sudah kronis. Padahal ini penting karena kelas pembinaan. Tetapi memang belum tahu apa solusi yang tepat.

Raymond Gunawan, mantan Komisi Teknik PP IMI yang tahu kenakalan remapping ECU standar

“Saya tahu soal ini, sob. Mungkin ada yang menaikkam limiter dan lain-lain, juga ada yang masih dengan limiter standar tetapi grafik dan lainnya sudah diubah. Memang ada kenakalan ini. Tetapi gimana, kita tidak punya parameter atau alat ukur di sirkuit untuk mengetahui kinerja masing-masing ECU pembalap”.

“Harusnya kedepan memang ada support dari produsen ECU dengan harga promosi dan bekerjasama dengan IMI. Inipun harus transparan karena membawa nama sebuah merek. Tinggal nanti, kita dikasih kunci untuk mensettingnya di lapangan. Tapi itu usul saja karena saya sudah bukan di komisi teknik PP IMI lagi. Kan sudah ganti ketua umum. Kita tunggu saja siapa di komisi teknik nanti, “timpal Raymond. BB1

 

 

Facebook Comments

You May Also Like