Wawan Hermawan : Harusnya Regulasi MP5 ECU Std Itu Seragam ! Bagaimana IMI ?

BeritaBalap.com-Ada kejadian menarik di seri ke-5 Motoprix 2018 Tasikmalaya, Jawa Barat (5 Agustus). Ini soal protes beberapa orang tua pembalap ataupun manajer tim yang setia mengamati saja. He he he he… Dalam konteks ini, sehubungan aturan teknis diameter maksimal Throttle Body (TB) kelas MP5 ECU Standar Usia 12 Tahun ke Bawah.

Di Motoprix 2018 Tasikmalaya boleh dengan TB bawaan asli tanpa disok. Maksudnya untuk motor Honda Sonic 150R tidak perlu diubah menjadi 28 mm (sesuai regulasi MP5).  Anyway, MP5 ECU Standar Usia 12 Tahun ke Bawah itu didesain sebagai kategori pembinaan yang menjembatani anak-anak sebelum masuk ke kategori pemula B, MP5 (150 cc). Makanya dengan ECU Standar dan TB 28 mm

Oh maaf, di Motoprix 2018 Tasikmalaya ternyata berganti nama menjadi Bebek Injeksi 150 ECU Standar 12 Tahun Ke Bawah.  Loh kok ganti nama, padahal banyak rider yang ikut seri sebelumnya ? Padahal juga sama-sama untuk Umur 12 Tahun ke Bawah. Kenapa beda sama seri sebelumnya ya ? Nggak tahu dech, itu urutan panitia pelaksana.

koizumi

Tapi kan juri IMInya sama persis dengan yang Yogyakarta dan Malang ? Si A, si B dan si C. Sudah ah… gak perlu dibahas soal itu. Yang lebih penting ialah, bagaimana satu persepsi sehubungan kelas MP5 ECU Standar Usia 12 Tahun Ke Bawah tersebut.

“Pendapat saya, regulasi itu harus seragam di semua daerah. Konsep utama kelas ini adalah balapan dengan biaya murah-meriah. Terpenting pula, tenaga motor dibatasin dengan ECU Standar, termasuk diameter TB yang disesuaikan dengan aturan MP5, “tegas Wawan Hermawan, pebalap nasional yang juga pemilik dan mentor di sekolah balap, WH-19 Racing School.

Oh ya, Wawan, sapaan akrabnya menarik ditanya karena memang pemain senior, juga punya beberapa rider yang konsen di kelas MP5 ECU Standar Usia 12 Tahun ke Bawah. “Memang ada alasan bahwa ini kategori supporting-class karena memang masih baru. Tetapi alangkah baiknya jika aturan dibuat seragam di semua daerah. Jangan berbeda-beda, apalagi ganti nama. Kasihan anak-anak, “tukas Wawan Hermawan.

“Kedepan, jika saya mau main kategori ini, akan bertanya dahulu. Apakah sesuai dengan MP5 ECU Standar saat seri Yogyakarta dan Malang atau berbeda. Karena perbedaan 2 mm itu sangat besar efeknya. Ayo kita membangun mental dan psikologis anak-anak dengan aturan yang sportif, “tambah Wawan Hermawan yang mengikut-sertakan 3 petarung binaannya di kategori tersebut.

Terpenting pula, pihak IMI harus menjembatani problem ini. Kan pemainnya itu-itu saja yang hadir alias datang di Motoprix 2018. Komunikasi bisa efektif dihadirkan dengan promotor lokal dan kemudian disosialisasikan bersama kepada tim. “Jangan ubahan aturan dibuat mengagetkan tim setelah sesi latihan ataupun scrut, “saran Tris Wahyudi, ortu M Diandra (Honda Simple Concept) yang selama ini tarung di MP5 ECU Standar. Hal terpenting, semua harus satu persepsi demi kemajuan anak-anak ! BB1   

Facebook Comments

You May Also Like