BeritaBalap.com-Judul diatas adalah ungkapan langsung bos besar KTM Group Stefan Pierer. Bahwa kondisi perekenomina dunia, khususnya Eropa yang sedang sulit, bisa saja membuat pabrikan lain ikut mundur dari balap MotoGP. Itu akan teruji dalam 1-2 tahun ini.
BACA (JUGA) : Marquez Akui MotoGP Sekarang Berbeda Dari Sebelumnya, Faktor Motor Lebih Penting
Masalah regulasi aerodinamika yang belum ada batasnya juga dicermatinya. Ini memang membutuhkan biaya besar karena pengujian mahal pada wind-tunnel atau terowongan angin yang identik dengan balap Formula One (F1).
“Kami harus melihat bagaimana kami dapat melanjutkan pertunjukan di kejuaraan dunia. Kami sedang menuju resesi. Itu sebabnya kita harus mengawasi perkembangan di MotoGP. Biaya tidak boleh meledak, misalnya dalam aerodinamika, “tegas Stefan Pierer selaku CEO KTM Group yang membawahi merek KTM, Husqvarna, GasGas dan MV Agusta.
BACA (JUGA) : Honda Masih Terus Mengejar Pedro Acosta (18 Tahun) Buat Persiapan Regenerasi
“Saya ingin tahu bagaimana hal itu akan terjadi dalam 1 atau 2 tahun. Keluarnya Suzuki adalah sebuah peringatan. Pabrikan lain juga bisa meninggalkan MotoGP jika biaya terus meningkat, “tambah Stefan Pierer yang dilansir dari Tuttomotoriweb.
Pada bagian lain, Stefan Pierer juga menjawab sehubungan kemungkinan dari merek MV Agusta ikut dibranding di balap MotoGP seperti GasGas pada tim Tech3 musim depan (2023).
BACA (JUGA) : Marquez Akui Sulit Menyalip Saat Ini, Tidak Seperti Tahun Sebelumnya, Kenapa ?
Ternyata MV Agusta yang sangat lekat dengan dunia motorsport dengan meraih gelar juara dunia era tahun 1952-1974 dengan 75 kali gelar jawara dunia, tidak masuk dalam strategi tersebut.
“Kami sudah memiliki GASGAS, tetapi hanya sebagai merek. Kami tidak bermaksud untuk mengembangkan teknologi yang berbeda secara paralel, itu akan terlalu mahal dan situasi ekonomi secara umum tidak memungkinkan, ”tukas Stefan Pierer.