BeritaBalap.com-Semua sepakat bahwa prestasi menjadi ukuran. Ini yang kemudian menjadi acuan HRC sehubungan kontrak lanjutan Jorge Lorenzo (2020). Sah-sah saja, juara dunia MotoGP 2010, 2012 dan 2015 tersebut ingin perpanjang kontraknya. Namun tetap saja prestasi yang jadi acuan.
Lorenzo sangat sedikit sekali dalam peraihan poin. Marc Marquez harus berjuang sendirian dalam konteks kejuaraan tim (Repsol Honda). Catatan penting, bahwa dari total 400 poin yang diraih tim Repsol Honda, ternyata Lorenzo hanya beroleh nilai 25 saja, selebihnya (375) milik Marquez.
Oh ya, saat Phillip Island, Minggu kemarin (27 Oktober), Lorenzo tertinggal 66 detik dari Marquez yang finish terdepan. Lorenzo finish ke-16 saja. Saat di Jepang, gapnya 40,4 detik dan posisi ke-17. Nah, info yang beredar bahwa HRC akan mengambil keputusan pasca seri Valencia atau babak pamungkas.
Mereka sudah kehilangan kesabaran. HRC tidak masalah jika harus membayar nilai kontrak Lorenzo sebesar 4 juta euro atau sekitar Rp. 62 milyar/tahun. Terpenting bagi mereka tidak jomplang atau terlalu jauh antara prestasi rider satu dan rider lainnya.
Kondisi ini yang memang ideal dan berlaku di tim Ducati atau Yamaha. Namun manajernya Lorenzo, yaitu Albert Valera secara diplomatis menyebut bahwa mereka tetap ingin di Repsol Honda untuk musim depan (2020).
“Kami memiliki perjanjian dengan HRC untuk 2020 dan kami ingin memenuhinya. Tapi kami sedang menunggu suku cadang baru untuk membantu Jorge mengembangkan gaya mengemudi di Honda. Dia membutuhkan motor yang membantunya dapat balapan dengan cepat dan mendapatkan kepercayaan diri. Kami percaya pada Honda dan kami berharap dapat membawa motor yang memenuhi gaya balap Jorge untuk tahun 2020, “ucap Albert Valera yang juga jadi manajernya Jorge Martin dan Jorge Navarro. BB1
Klasemen Sementara MotoGP 2019 :