BeritaBalap.com – Seperti biasa, Honda mendapati diri mereka dalam keadaan sulit. Semua bergantung pada Marc Marquez untuk melakukan pengembangan, baik mesin maupun rangka. Masalahnya Marc Márquez tidak bisa maksimal pasca bahu kanannya mengalami dislokasi.
Márquez sangat membutuhkan seluruh liburan musim dingin untuk merehabilitasi bahunya. Tentu HRC sangat berharap kesembuhan Marquez di tes Sepang tahun 2020.
Nah, saat di Jerez, Márquez memiliki 3 motor yang berbeda, Honda RC213V 2019 standar, dan 2 prototipe 2020 dengan sasis yang sedikit berbeda. Keduanya memiliki sasis yang berbeda.
BACA (JUGA) : Tinggi Badan Alex Marquez (180 Cm) Jadi Problem Awal Honda ?
Mesin RC213V 2020 sedikit lebih baik namun berbeda dengan versi 2019 sehingga membutuhkan banyak pekerjaan untuk mengatur elektronik. Tampaknya di situlah Honda mengalami masalah, dengan Stefan Bradl, Marc Márquez, dan Cal Crutchlow lantaran semua ridernya jatuh saat di tes Valencia dan Jerez.
Selain mesin, Honda juga membawa 2 sasis baru, salah satu sasisnya tidak memiliki dudukan mesin belakang. Hal ini menunjukkan bahwa Honda sedang mengejar sedikit fleksibilitas, terutama pada saat masuk tikungan.
Mesin RC213V 2020 juga didesain memiliki power lebih besar dari 2019. Desain air boks dibuat berbeda yaki air intake langsung lurus terhadap air boks sehingga memungkinkan tekanan di dalam air boks lebih tinggi dan konsisten sehingga power di putaran atas jauh lebih besar.
BACA (JUGA) : Stefan Bradl Tidak Ikut Tes Jerez, Ada Apa?
Masalahnya hal ini membuat RC213V wajib mendesain ulang bagian komstir. Alur air intake yang lurus dengan air boks dan lebih pendek sehingga harus mengorbankan bagian komstir. Bagian komstir kini lebih tipis dengan lubang di tengah sehingga disebut sebagai stemless headstock.
Untuk memperkuat bagian komstir, RC213V mendesain triple klem atas bawah (T atas bawah) lebih kokoh. Sehingga kekauan bagian komstir didapat dari triple klem tersebut.
Sebenarnya stemless headstock bukanlah teknologi baru. Gagasan ini pernah dibuat oleh Mark Taylor dari FTR tahun 2010 dan 2011 di Moto2. Namun FTR menggunakan desain yang konservatif, tetapi Honda sedikit mengembangkan air intake lurus tersebut dengan lebih baik. WIC