BeritaBalap.com-Mantan manajer tim Repsol Honda, Livio Suppo mengkritik kerja mekanik Jepang yang belum juga membuat perfoma RC213V menjadi lebih baik. Ini sudah 18 bulan berlangsung. Tidak ada perkembangan spesial. Cendering jalan di tempat.
Anyway, tradisinya Honda adalah langganan podium juara. Konteks ini yang memang sulit direalisasi saat ini. Cukup Marquez yang sekali podium di Sachsenring yang diklaim sebagai trek yang tidak menguji ketangguhan motor. Trek lurusnya memang pendek, lebih banyak tikungan patah-patahnya.
BACA (JUGA) : Mantan Manajer Tim Honda Dan Ducati Ini Usul Nama Rider Buat Tim Petronas SRT, Siapa ?
Selebihnya, para rider Honda seperti Pol Espargaro, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami kerap sekali crash. Bahkan Pol punya catatan tertinggi untuk pembalap yang sering jatuh dalam 9 seri yang sudah berjalan.
Livio Suppo mengkritik keras para mekanik muda Jepang yang terkendala dalam komunikasi. Disebut tidak pandai dalam berbahasa Inggris, utamanya yang berhubungan dengan hal-hal teknis sehingga kondisi ini yang menghambat riset dan pengembangan.
BACA (JUGA) : Jadual MotoGP Styria Austria Minggu Ini (6-8 Agustus, Dalam WIB)
“Secara pribadi, dalam beberapa tahun terakhir, saya belum menemukan teknisi HRC usia muda dengan potensi untuk berkembang dalam struktur, “tegas Livio Suppo yang juga pernah menjadi manjer tim Ducati.
“Ini memang hal yang sepele, tetapi kebanyakan dari mereka berbicara bahasa Inggris dengan sangat buruk dan itu masalah besar dalam bekerja. Pada akhirnya, hasil 1,5 tahun terakhir menunjukkan banyak masalah teknis karena ini, ”tambah Livio Suppo yang beperan besar mengajak Casey Stoner pindah dari Ducati ke Honda.. BB1
Klasemen Sementara MotoGP :