BeritaBalap.com-Menarik diskusi yang dilakukan dengan mekanik muda potensial, Leon Chandra dari bengkel Racetech Jakarta. Ini sehubungan kompetisi balap dunia WorldSSP300 yang berlangsung di benua Eropa. Terlebih lagi, saat Leon Racetech, sapaan akrabnya hadir di WorldSSP300 di Misano, Italia beberapa waktu lalu.
Dalam konteks ini, Leon Racetech memberikan supporting-technical kepada timnya Imanuel Pratna. Tentu saja, ia mencermari regulasi ataupun fakta di lapangan yang menarik dibahas dan perlu kita ketahui bersama.
“Pembatasan 3 mesin WorldSSP300 dalam 1 tahun itu memang sangat baik untuk menekan biaya balap. Lebih efisien. Namun kalau saya lihat, balap WorldSSP300 itu yang menarik adalah persaingan antara Yamaha. Kalau motor lain kurang menarik karena memang beda kapasitas mesin. Kawasaki Ninja 400 dan KTM RC390R masih lebih tinggi selesih tenaganya (HP), “terang Leon Chandra.
Lebih lanjut, Leon Racetech juga setuju dengan upaya Dorna selaku pihak penyelenggara WorldSSP300 yang terus konsisten merubah regulasi bobot dan pembatasan RPM. Step by step diupayakan lebih seimbang walaupun memang belum sempurna. Fakta datanya memang top speed Ninja 400 ataupun KTM RC390R lebih cepat sekitar 8-11 km/jam.
“Catatan saya, kontrol batasan RPM untuk Kawasaki dan KTM belum berjalan optimal ketika kita mencermati fakta di lapangan (trek). Kan semua terlihat saat di trek lurus. Harusnya dengan pengawasan yang lebih ketat lagi, “tambah Leon Racetech yang notabene di level balap Asia (ARRC 2018) bersama dengan rider Rey Ratukore membela tim Malaysia (ONEXOX TKKR Racing Team). BB1
Baca (juga) : ARRC 2018 Suzuka : Duet Maut Rey Ratukore & Koh Leon, Harumkan Merah-Putih Di Negeri Jiran